3 Jenis Risiko Menurut Knight: Pengertian dan Implikasinya

Diposting pada

Risiko merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks bisnis. Untuk dapat mengelola risiko dengan baik, penting bagi para pengusaha dan pelaku bisnis untuk memahami jenis-jenis risiko yang dapat timbul. Salah satu teori yang bisa digunakan sebagai dasar dalam mengidentifikasi risiko adalah teori yang dikemukakan oleh Frank H. Knight. Dalam teorinya, Knight mengelompokkan risiko menjadi tiga jenis yang berbeda, yaitu risiko terukur, risiko tidak terukur, dan risiko sebagian terukur.

1. Risiko Terukur

Risiko terukur adalah jenis risiko yang dapat diukur secara kuantitatif. Risiko ini umumnya dapat diidentifikasi dengan jelas dan dihitung dengan menggunakan data dan statistik yang akurat. Contoh risiko terukur adalah fluktuasi harga pasar, volatilitas nilai tukar, atau perubahan suku bunga. Dalam menghadapi risiko terukur, pengusaha atau pelaku bisnis dapat menggunakan analisis statistik dan model matematika untuk mengukur dan mengelola risiko tersebut.

Contoh penerapan risiko terukur adalah ketika seorang pengusaha berinvestasi di pasar saham. Dia dapat menggunakan data historis dan analisis statistik untuk menghitung risiko investasinya berdasarkan fluktuasi harga saham di masa lalu. Dengan memiliki perkiraan risiko yang terukur, pengusaha dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana.

Baca Juga:  Jadwal Bioskop Paragon Hari Ini – Temukan Film Favoritmu di Paragon

2. Risiko Tidak Terukur

Risiko tidak terukur adalah jenis risiko yang sulit atau bahkan tidak mungkin untuk diukur secara kuantitatif. Risiko ini umumnya terkait dengan faktor-faktor yang tidak dapat diprediksi atau diukur secara objektif. Contoh risiko tidak terukur adalah perubahan regulasi pemerintah, perubahan kebijakan politik, atau perubahan preferensi konsumen.

Bagi pengusaha atau pelaku bisnis, menghadapi risiko tidak terukur dapat menjadi tantangan yang kompleks. Karena risiko ini sulit diprediksi, pengusaha harus mengandalkan penilaian subjektif dan pengalaman dalam mengelola risiko ini. Meskipun tidak dapat diukur secara kuantitatif, risiko tidak terukur tetap harus diperhatikan dan diantisipasi dalam pengambilan keputusan bisnis.

3. Risiko Sebagian Terukur

Risiko sebagian terukur adalah jenis risiko yang memiliki karakteristik gabungan antara risiko terukur dan risiko tidak terukur. Risiko ini dapat diukur sebagian menggunakan data dan statistik, namun terdapat juga faktor-faktor yang sulit diprediksi atau diukur secara objektif. Contoh risiko sebagian terukur adalah perubahan tren pasar, perubahan kebiasaan konsumen, atau kemunculan teknologi baru.

Untuk menghadapi risiko sebagian terukur, pengusaha atau pelaku bisnis harus melakukan analisis yang lebih komprehensif. Mereka perlu menggabungkan data dan statistik dengan penilaian subjektif untuk dapat mengukur dan mengelola risiko ini. Keputusan bisnis yang diambil harus didasarkan pada perpaduan antara data objektif dan penilaian subjektif yang cermat.

Baca Juga:  Bagaimana Cara Bermain Olahraga Tradisional Kataw yang Berasal dari Laos

Kesimpulan

Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis. Dalam menghadapi risiko, penting bagi para pengusaha dan pelaku bisnis untuk memahami jenis-jenis risiko yang dapat timbul. Teori yang dikemukakan oleh Frank H. Knight mengelompokkan risiko menjadi tiga jenis yang berbeda, yaitu risiko terukur, risiko tidak terukur, dan risiko sebagian terukur. Risiko terukur dapat diukur secara kuantitatif menggunakan data dan statistik, sedangkan risiko tidak terukur sulit diukur karena berkaitan dengan faktor-faktor yang tidak dapat diprediksi. Risiko sebagian terukur memiliki karakteristik gabungan antara risiko terukur dan risiko tidak terukur.

Dalam mengelola risiko, pengusaha atau pelaku bisnis harus menerapkan pendekatan yang tepat sesuai dengan jenis risiko yang dihadapi. Risiko terukur dapat diatasi dengan menggunakan analisis statistik dan model matematika, sementara risiko tidak terukur membutuhkan penilaian subjektif dan pengalaman. Risiko sebagian terukur membutuhkan analisis yang lebih komprehensif yang menggabungkan data objektif dengan penilaian subjektif yang cermat. Dengan pemahaman yang baik mengenai jenis-jenis risiko menurut Knight, pengusaha dan pelaku bisnis dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dalam menghadapi risiko-risiko yang ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *