Pantun Bahasa Lampung Beserta Artinya

Diposting pada

Pantun adalah salah satu bentuk puisi tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu. Puisi ini memiliki ciri khas berupa rima yang teratur dan memiliki makna yang tersembunyi di dalamnya. Salah satu jenis pantun yang populer adalah pantun bahasa Lampung.

Apa Itu Pantun Bahasa Lampung?

Pantun bahasa Lampung adalah pantun yang berasal dari daerah Lampung, sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera. Pantun bahasa Lampung memiliki keunikan tersendiri, baik dalam hal bahasa maupun makna yang terkandung di dalamnya.

Ciri Khas Pantun Bahasa Lampung

Pantun bahasa Lampung memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan jenis pantun lainnya. Pertama, pantun bahasa Lampung menggunakan bahasa Lampung sebagai bahasa utamanya. Bahasa Lampung sendiri merupakan bahasa daerah yang dipakai oleh masyarakat Lampung sehari-hari.

Kedua, pantun bahasa Lampung juga memiliki ciri khas dalam hal struktur dan rima. Pantun ini terdiri dari empat baris dengan rima akhir A-B-A-B. Ciri khas ini membuat pantun bahasa Lampung menjadi unik dan mudah diingat oleh pembaca atau pendengar.

Baca Juga:  Pak Markus Sedang Merancang Asesmen untuk Pelajaran Seni Musik

Makna Pantun Bahasa Lampung

Pantun bahasa Lampung memiliki makna yang beragam, mulai dari hal-hal yang bersifat lucu, menggambarkan kehidupan sehari-hari, hingga pantun yang memiliki nilai nasihat. Beberapa pantun bahasa Lampung juga mengandung sindiran atau ejekan secara halus terhadap seseorang.

Makna dalam pantun bahasa Lampung seringkali dibungkus dalam bahasa yang indah dan penuh dengan makna ganda. Oleh karena itu, untuk memahami sepenuhnya makna pantun bahasa Lampung, diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap budaya dan kehidupan masyarakat Lampung.

Contoh Pantun Bahasa Lampung

Berikut adalah beberapa contoh pantun bahasa Lampung beserta artinya:

1. “Sikucing sapuan tuhan, pucuk tumbuh serunai. Mufakat bermusyawarah, tumbuh subur negeri.”

Artinya: Seekor kucing sapu, pucuk tumbuh serunai. Kesepakatan melalui musyawarah, negeri akan tumbuh subur.

2. “Pisang kecau di atas talam, sikat tebu di atas piring. Janganlah engkau sombong, rezeki akan hilang.”

Artinya: Pisang digoyang di atas talam, sikat tebu di atas piring. Jangan sombong, karena rezeki bisa hilang.

3. “Genteng bocor di atap rumah, kampung riweuh riak. Bila hendak mencari sahabat, yang penting hati tulus ikhlas.”

Baca Juga:  Toko Kamera Makassar - Tempat Terbaik untuk Membeli Kamera di Makassar

Artinya: Genteng bocor di atap rumah, kampung ramai dan riuh. Saat mencari sahabat, yang penting hati tulus dan ikhlas.

4. “Kambing yang dipegang, jangan dilepas. Pertemanan yang baik, jangan diputus.”

Artinya: Kambing yang dipegang, jangan dilepas. Pertemanan yang baik, jangan diputuskan.

Kesimpulan

Pantun bahasa Lampung adalah salah satu bentuk puisi tradisional yang memiliki ciri khas tersendiri. Pantun ini menggunakan bahasa Lampung sebagai bahasa utamanya dan memiliki makna yang tersembunyi di dalamnya. Pantun bahasa Lampung terdiri dari empat baris dengan rima akhir A-B-A-B. Pantun ini menggambarkan kehidupan sehari-hari, memberikan nasihat, dan kadang-kadang mengandung sindiran halus. Dengan memahami pantun bahasa Lampung, kita bisa lebih memahami budaya dan kehidupan masyarakat Lampung secara lebih mendalam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *