Proses Penjernihan Air Menggunakan Tawas merupakan Penerapan Sifat Koloid

Diposting pada

Pengenalan

Proses penjernihan air adalah suatu metode yang digunakan untuk menghilangkan kotoran dan zat-zat yang tidak diinginkan dari air mentah atau air baku, sehingga air tersebut menjadi aman untuk dikonsumsi atau digunakan untuk keperluan sehari-hari. Salah satu metode yang sering digunakan dalam proses penjernihan air adalah menggunakan tawas.

Apa itu Tawas?

Tawas adalah senyawa kimia yang dikenal dengan nama alum, dengan rumus kimia Al2(SO4)3. Tawas memiliki sifat koloid, yang berarti partikel-partikelnya memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga sulit terlihat dengan mata telanjang. Sifat koloid tawas memungkinkannya untuk berinteraksi dengan partikel-partikel kotoran dalam air.

Proses Penjernihan Air Menggunakan Tawas

Proses penjernihan air menggunakan tawas melibatkan beberapa tahapan, antara lain koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan klorinasi.

1. Koagulasi

Pada tahap ini, tawas ditambahkan ke dalam air mentah. Partikel-partikel tawas yang memiliki sifat koloid ini akan berinteraksi dengan partikel-partikel kotoran dalam air. Hal ini terjadi karena partikel-partikel tawas yang bermuatan positif akan menarik partikel-partikel kotoran yang bermuatan negatif. Proses ini membantu menggumpalkan partikel-partikel kotoran yang ada dalam air.

2. Flokulasi

Setelah terjadi koagulasi, air yang mengandung tawas dan kotoran akan diaduk secara perlahan. Tujuan dari tahap ini adalah membantu partikel-partikel tawas dan kotoran untuk saling bergabung dan membentuk flok. Flok adalah gumpalan partikel-partikel yang lebih besar dan lebih mudah untuk diendapkan. Flokulasi memungkinkan partikel-partikel kotoran yang terdispersi dalam air untuk saling berikatan dan membentuk gumpalan yang lebih besar.

Baca Juga:  Alasan Pembubaran RIS dan Dampaknya bagi Indonesia

3. Sedimentasi

Pada tahap ini, air yang mengandung flok akan dibiarkan dalam keadaan diam sehingga flok dapat mengendap ke dasar wadah. Flok yang telah mengendap ini akan menjadi kotoran yang terpisah dari air yang jernih. Proses sedimentasi memanfaatkan gravitasi untuk memisahkan flok dari air.

4. Filtrasi

Setelah tahap sedimentasi, air yang telah mengendap akan melalui proses filtrasi. Filtrasi dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel kotoran yang masih tersisa yang mungkin tidak terendapkan selama proses sedimentasi. Proses filtrasi melibatkan penggunaan media filter, seperti pasir, karbon aktif, atau bahan lainnya yang dapat menangkap partikel-partikel kecil yang tersisa dalam air.

5. Klorinasi

Setelah melalui proses filtrasi, air yang telah jernih akan ditambahkan klorin untuk membunuh mikroorganisme yang mungkin masih ada dalam air. Klorinasi bertujuan untuk membuat air aman dan terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme. Klorinasi merupakan proses terakhir dalam penjernihan air menggunakan tawas.

Keunggulan Proses Penjernihan Air Menggunakan Tawas

Terdapat beberapa keunggulan dalam menggunakan tawas dalam proses penjernihan air, antara lain biaya yang murah, efektivitas yang tinggi, ramah lingkungan, dan mudah diaplikasikan.

1. Biaya yang Murah

Tawas adalah bahan yang mudah didapat dan harganya terjangkau. Hal ini membuat proses penjernihan air menggunakan tawas menjadi lebih ekonomis dibandingkan dengan metode penjernihan air lainnya. Dengan biaya yang murah, proses penjernihan air menggunakan tawas dapat diimplementasikan dalam skala yang lebih luas, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat dengan lebih efisien.

2. Efektivitas yang Tinggi

Sifat koloid tawas memungkinkannya untuk mengikat partikel-partikel kotoran dalam air dengan lebih efektif. Partikel-partikel tawas yang sangat kecil mampu menarik partikel-partikel kotoran yang berukuran lebih besar. Selain itu, proses flokulasi dan sedimentasi juga berperan dalam meningkatkan efektivitas penjernihan air menggunakan tawas. Dengan proses yang efektif, air yang dihasilkan menjadi lebih jernih dan bersih.

Baca Juga:  Doa untuk Kedua Orang Tua: Rabbighfirli

3. Ramah Lingkungan

Tawas merupakan bahan alami yang tidak mengandung zat-zat berbahaya. Penggunaan tawas dalam proses penjernihan air tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, proses penjernihan air menggunakan tawas juga tidak memerlukan penggunaan bahan kimia tambahan yang berpotensi mencemari lingkungan. Dengan demikian, proses penjernihan air menggunakan tawas merupakan metode yang ramah lingkungan.

4. Mudah diaplikasikan

Proses penjernihan air menggunakan tawas dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana. Tawas dapat ditambahkan ke dalam air mentah dengan cara yang mudah dan hasilnya dapat dilihat dengan cepat. Selain itu, proses flokulasi dan sedimentasi juga dapat dilakukan dengan peralatan sederhana. Kemudahan dalam aplikasi membuat proses penjernihan air menggunakan tawas dapat dilakukan di berbagai skala, baik skala rumah tangga maupun skala industri.

Kesimpulan

Proses penjernihan air menggunakan tawas merupakan penerapan sifat koloid yang efektif dalam menghilangkan kotoran dan zat-zat yang tidak diinginkan dalam air. Dengan menggunakan tawas, air mentah dapat diubah menjadi air yang jernih dan aman untuk digunakan. Proses penjernihan air menggunakan tawas juga memiliki berbagai keunggulan, seperti biaya yang murah, efektivitas yang tinggi, ramah lingkungan, dan mudah diaplikasikan. Oleh karena itu, penggunaan tawas dalam proses penjernihan air merupakan pilihan yang baik untuk memastikan kualitas air yang baik dan aman untuk digunakan oleh masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *