MBR (Master Boot Record) adalah komponen penting dalam sistem operasi komputer yang sering kali tidak diketahui oleh pengguna. MBR berfungsi sebagai bagian pertama yang dipanggil ketika komputer dinyalakan dan bertanggung jawab untuk menginisialisasi sistem operasi dan memuatnya ke dalam memori. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut mengenai MBR dan fungsi pentingnya dalam menjalankan komputer.
Apa itu MBR?
MBR adalah sepotong kecil dari hard disk yang berisi informasi penting tentang partisi dan sistem operasi komputer Anda. Ketika komputer dinyalakan, BIOS (Basic Input Output System) akan memanggil MBR pertama kali. MBR kemudian membaca tabel partisi dan menentukan partisi mana yang aktif atau bootable. Setelah itu, MBR akan memuat bootloader yang akan memulai sistem operasi yang dipilih.
MBR memiliki ukuran tetap yaitu 512 byte dan terletak di sektor pertama hard disk. Ukuran yang kecil ini membatasi jumlah partisi primer yang dapat diakomodasi oleh MBR. MBR juga dapat menyimpan kode mesin yang ditulis dalam bahasa assembly, yang bertanggung jawab untuk membaca dan memuat bootloader.
Fungsi Utama MBR
MBR memiliki beberapa fungsi utama yang sangat penting dalam menjalankan sistem operasi komputer Anda. Berikut adalah beberapa fungsi utama MBR:
1. Inisialisasi Sistem Operasi
Saat komputer dinyalakan, MBR akan memuat sistem operasi yang telah ditentukan ke dalam memori. Ini berarti MBR bertindak sebagai penghubung antara perangkat keras dan sistem operasi. MBR membaca tabel partisi untuk menentukan partisi mana yang harus dimuat dengan sistem operasi yang benar.
2. Pemilihan Bootloader
MBR juga bertanggung jawab untuk memuat bootloader yang akan membantu memulai sistem operasi yang dipilih oleh pengguna. Bootloader adalah program kecil yang berada dalam partisi bootable dan bertanggung jawab untuk memuat sistem operasi ke dalam memori. MBR membaca tabel partisi untuk menentukan partisi mana yang mengandung bootloader yang harus dimuat.
3. Tabel Partisi
MBR menyimpan tabel partisi yang berisi informasi tentang partisi-partisi yang ada di hard disk. Tabel partisi ini mencakup informasi seperti ukuran partisi, tipe file sistem, dan status partisi (aktif atau tidak aktif). MBR membaca tabel partisi ini untuk menentukan partisi mana yang harus dimuat dan dianggap bootable.
Perbedaan antara MBR dan GPT
Seiring dengan perkembangan teknologi, metode partisi hard disk juga mengalami perubahan. MBR telah digunakan secara luas selama bertahun-tahun, tetapi sekarang semakin banyak digantikan oleh GPT (Guid Partition Table). Berikut adalah beberapa perbedaan antara MBR dan GPT:
1. Ukuran Disk yang Didukung
MBR hanya mendukung disk dengan kapasitas maksimal 2 terabyte (TB), sementara GPT mendukung disk dengan kapasitas yang jauh lebih besar, hingga 9,4 zettabyte (ZB). Ini membuat GPT menjadi pilihan yang lebih baik untuk disk yang sangat besar.
2. Jumlah Partisi yang Didukung
MBR hanya dapat mendukung hingga 4 partisi primer, sedangkan GPT dapat mendukung hingga 128 partisi. Jumlah partisi yang lebih besar pada GPT memungkinkan pengguna untuk membuat lebih banyak partisi, seperti partisi sistem, partisi data, dan partisi cadangan, tanpa harus menggunakan skema partisi logis.
3. Keandalan
GPT menggunakan checksum untuk memeriksa keutuhan data partisi, sedangkan MBR tidak memiliki fitur ini. Ini membuat GPT lebih andal dalam mendeteksi dan memperbaiki kerusakan partisi.
Kesimpulan
MBR adalah komponen penting dalam sistem operasi komputer yang bertanggung jawab untuk menginisialisasi sistem operasi dan memuatnya ke dalam memori. MBR membaca tabel partisi dan memuat bootloader yang akan memulai sistem operasi yang dipilih. Meskipun MBR telah digunakan secara luas, sekarang semakin banyak digantikan oleh GPT yang mendukung disk dengan kapasitas yang lebih besar dan memiliki fitur keandalan yang lebih baik. Dengan memahami MBR, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sistem operasi komputer berfungsi.