Pendahuluan
Sumpah Warga PSHT, atau Sumpah Warga Persaudaraan Setia Hati Terate, adalah salah satu tradisi yang dijunjung tinggi dalam lingkungan perguruan bela diri PSHT. Dalam tradisi ini, para anggota PSHT bersumpah untuk menghormati nilai-nilai persaudaraan, kejujuran, dan keberanian yang menjadi landasan dari perguruan ini. Sumpah Warga PSHT juga menjadi simbol kebanggaan akan warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.
Sejarah PSHT
PSHT merupakan perguruan bela diri yang didirikan pada tahun 1922 di Madiun, Jawa Timur. Pendirinya adalah Ki Hadjar Hardjo Oetomo, seorang tokoh yang sangat menghormati nilai-nilai persaudaraan dan kejujuran. PSHT memiliki tujuan untuk menjaga dan mengembangkan seni bela diri serta mempererat tali persaudaraan antaranggota.
Seiring dengan perkembangan waktu, PSHT semakin dikenal dan berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Perguruan ini memiliki cabang di hampir seluruh provinsi di Indonesia dan bahkan di luar negeri. Keberadaan PSHT tidak hanya sebagai tempat belajar bela diri, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat ikatan persaudaraan antaranggota.
Makna Sumpah Warga PSHT
Sumpah Warga PSHT memiliki makna yang dalam bagi para anggota perguruan ini. Dalam sumpah ini, mereka berjanji untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, kejujuran, dan keberanian. Sumpah ini juga menjadi pengingat untuk senantiasa menghormati dan memperjuangkan warisan budaya Indonesia.
Sumpah Warga PSHT juga menjadi simbol dari semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Para anggota PSHT diharapkan untuk saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam mencapai tujuan hidup yang mulia.
Isi Sumpah Warga PSHT
Isi dari Sumpah Warga PSHT terdiri dari beberapa poin penting yang mencerminkan nilai-nilai perguruan ini. Beberapa poin tersebut antara lain:
1. Menjunjung tinggi persaudaraan sejati.
2. Menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran.
3. Menjunjung tinggi keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.
4. Menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Indonesia.
5. Menjunjung tinggi semangat kebersamaan dan kekeluargaan.
6. Menjunjung tinggi kesetiaan terhadap perguruan dan para sesepuh.
Implementasi Sumpah Warga PSHT dalam Kehidupan Sehari-hari
Sumpah Warga PSHT bukan hanya sekedar kata-kata yang diucapkan dalam upacara atau acara resmi. Sumpah ini harus dihayati dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap anggota PSHT.
Para anggota PSHT diharapkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dalam pergaulan sehari-hari. Mereka juga diharapkan untuk selalu berpegang pada prinsip kejujuran dan kebenaran dalam segala hal yang mereka lakukan.
Selain itu, para anggota PSHT juga diharapkan untuk memiliki keberanian dalam menghadapi tantangan hidup. Mereka harus siap untuk menghadapi rintangan dan tidak mudah menyerah dalam mencapai tujuan hidup mereka.
Selain itu, para anggota PSHT juga diharapkan untuk tetap menghormati dan memperjuangkan warisan budaya Indonesia. Mereka harus melestarikan budaya Indonesia dan menjadi duta yang baik dalam mempromosikan kekayaan budaya Indonesia di mata dunia.
Kesimpulan
Sumpah Warga PSHT merupakan tradisi yang sangat penting dalam perguruan bela diri PSHT. Sumpah ini mengandung makna yang mendalam dan harus dihayati oleh setiap anggota. Nilai-nilai persaudaraan, kejujuran, dan keberanian menjadi landasan dalam perguruan ini. Implementasi sumpah ini dalam kehidupan sehari-hari akan membantu para anggota PSHT untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan membanggakan.
Dengan menjunjung tinggi keberanian dan kebanggaan dalam tradisi sumpah Warga PSHT, kita dapat memperkuat kebersamaan dan kekeluargaan dalam masyarakat. Selain itu, kita juga dapat memperkuat warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Mari kita jaga dan lestarikan nilai-nilai ini untuk masa depan yang lebih baik.