Power steering adalah salah satu komponen penting dalam sistem kemudi pada mobil. Fungsi utama power steering adalah untuk membantu pengemudi dalam menggerakkan roda kemudi dengan lebih mudah, terutama saat melakukan manuver seperti putar balik atau parkir paralel. Pompa power steering merupakan salah satu komponen krusial dalam sistem ini. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai komponen pompa power steering, mulai dari fungsinya hingga cara perawatan yang tepat.
1. Fungsi Pompa Power Steering
Pompa power steering bertugas untuk menghasilkan tekanan hidrolik yang dibutuhkan untuk menggerakkan sistem power steering. Pompa ini menggunakan fluida hidrolik, biasanya berupa oli power steering, yang dikirimkan melalui saluran-saluran ke komponen-komponen lain dalam sistem power steering.
Tekanan hidrolik dari pompa ini memungkinkan roda kemudi bergerak dengan lebih ringan, terutama saat mobil berjalan dengan kecepatan rendah. Tanpa pompa power steering, menggerakkan roda kemudi akan menjadi sangat berat dan sulit, terutama pada mobil dengan berat yang cukup besar.
2. Komponen-komponen Pompa Power Steering
Pompa power steering terdiri dari beberapa komponen penting yang bekerja secara bersama-sama untuk menghasilkan tekanan hidrolik yang dibutuhkan. Berikut adalah beberapa komponen utama yang terdapat pada pompa power steering:
a. Rotor
Rotor adalah salah satu komponen utama yang berputar di dalam pompa power steering. Rotor ini berfungsi untuk menghisap oli power steering dari reservoir dan mendorongnya ke saluran-saluran yang menuju ke komponen-komponen lain dalam sistem.
b. Stator
Stator adalah komponen lain yang terdapat di dalam pompa power steering. Stator ini berfungsi untuk mengarahkan aliran oli yang masuk dari rotor ke saluran-saluran yang menuju ke komponen-komponen lainnya.
c. Vane
Vane adalah komponen yang bergerak secara melingkar di dalam pompa power steering. Vane ini berguna untuk mengatur jumlah oli yang dipompa oleh pompa power steering sesuai dengan kebutuhan sistem.
d. Shaft
Shaft adalah komponen yang menghubungkan rotor dengan mesin yang memutar pompa power steering, biasanya menggunakan belt. Shaft ini berfungsi untuk menggerakkan rotor sehingga oli power steering dapat dipompa dengan baik.
e. Housing
Housing adalah komponen yang menahan dan melindungi semua komponen pompa power steering. Housing ini biasanya terbuat dari logam yang kuat dan tahan terhadap tekanan hidrolik yang tinggi.
3. Perawatan Pompa Power Steering yang Tepat
Untuk menjaga agar pompa power steering tetap berfungsi dengan baik, diperlukan perawatan yang tepat. Berikut adalah beberapa tips perawatan pompa power steering yang bisa Anda lakukan:
a. Periksa Level Oli Power Steering
Secara berkala, periksa level oli power steering pada reservoir. Pastikan level oli berada di antara tanda minimum dan maksimum yang telah ditentukan. Jika level oli terlalu rendah, tambahkan oli sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh produsen mobil.
b. Ganti Oli Power Steering secara Teratur
Waktu yang tepat untuk mengganti oli power steering bergantung pada rekomendasi produsen mobil. Pada umumnya, oli power steering perlu diganti setiap 30.000-50.000 kilometer atau setiap 2 tahun sekali. Ganti oli secara teratur akan membantu menjaga kualitas oli dan mencegah kerusakan pada komponen pompa power steering.
c. Periksa Keausan Pada Belt
Belt yang menghubungkan pompa power steering dengan mesin mobil dapat mengalami keausan seiring waktu. Periksa secara berkala keausan pada belt tersebut dan pastikan tegangan belt yang sesuai. Jika ditemukan keausan atau kekendoran pada belt, segera ganti dengan yang baru agar pompa power steering tetap beroperasi dengan baik.
d. Hindari Memutar Roda Kemudi Saat Mobil Diam
Untuk menghindari beban berlebih pada pompa power steering, hindari memutar roda kemudi saat mobil dalam kondisi diam atau saat berhenti. Hal ini dapat menyebabkan tekanan hidrolik yang tinggi pada pompa power steering dan mengakibatkan kerusakan pada komponen lainnya.
Kesimpulan
Pompa power steering adalah komponen penting dalam sistem kemudi mobil. Fungsi utamanya adalah untuk menghasilkan tekanan hidrolik yang dibutuhkan agar roda kemudi dapat digerakkan dengan lebih ringan. Pompa power steering terdiri dari beberapa komponen seperti rotor, stator, vane, shaft, dan housing yang bekerja secara bersama-sama untuk menghasilkan tekanan hidrolik yang optimal.
Untuk menjaga kinerja pompa power steering, lakukan perawatan yang tepat seperti memeriksa level oli secara berkala, mengganti oli secara teratur, memeriksa keausan pada belt, dan menghindari memutar roda kemudi saat mobil diam. Dengan melakukan perawatan yang tepat, Anda dapat memperpanjang umur pompa power steering dan menghindari kerusakan yang tidak diinginkan.