Contoh Data Definition Language (DDL) untuk Membuat Tabel di Database

Diposting pada

Pendahuluan

Data Definition Language (DDL) adalah salah satu bagian dari bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendefinisikan struktur dan karakteristik data dalam sebuah database. Dengan menggunakan DDL, kita dapat membuat tabel, mengubah struktur tabel, dan menghapus tabel di dalam database. Artikel ini akan memberikan contoh-contoh penggunaan DDL dalam membangun tabel di database.

Penggunaan CREATE TABLE

Salah satu perintah DDL yang sering digunakan adalah CREATE TABLE. Perintah ini digunakan untuk membuat tabel di dalam database. Berikut adalah contoh penggunaan CREATE TABLE dalam SQL:

CREATE TABLE mahasiswa (id INT PRIMARY KEY,nama VARCHAR(50),alamat VARCHAR(100),tanggal_lahir DATE);

Pada contoh di atas, kita membuat tabel bernama “mahasiswa” dengan empat kolom, yaitu “id”, “nama”, “alamat”, dan “tanggal_lahir”. Kolom “id” memiliki tipe data INT dan juga dijadikan sebagai primary key. Kolom “nama” dan “alamat” memiliki tipe data VARCHAR dengan panjang masing-masing 50 dan 100 karakter. Sedangkan kolom “tanggal_lahir” memiliki tipe data DATE.

Baca Juga:  Makan Sepuasnya di Medan: Menikmati Kelezatan Kuliner Indonesia

Penggunaan ALTER TABLE

Selain membuat tabel, DDL juga digunakan untuk mengubah struktur tabel yang sudah ada menggunakan perintah ALTER TABLE. Berikut adalah contoh penggunaan ALTER TABLE:

ALTER TABLE mahasiswaADD COLUMN email VARCHAR(50);

Pada contoh di atas, kita menambahkan kolom “email” dengan tipe data VARCHAR dan panjang 50 karakter ke dalam tabel “mahasiswa”.

Penggunaan DROP TABLE

DDL juga dapat digunakan untuk menghapus tabel yang sudah ada menggunakan perintah DROP TABLE. Berikut adalah contoh penggunaan DROP TABLE:

DROP TABLE mahasiswa;

Pada contoh di atas, tabel “mahasiswa” akan dihapus dari database.

Penggunaan CONSTRAINTS

DDL juga dapat digunakan untuk menambahkan constraint ke dalam tabel. Constraint adalah aturan atau batasan yang diterapkan pada data di dalam tabel. Berikut adalah contoh penggunaan constraint pada tabel “mahasiswa”:

CREATE TABLE mahasiswa (id INT PRIMARY KEY,nama VARCHAR(50) NOT NULL,alamat VARCHAR(100),tanggal_lahir DATE,CONSTRAINT ck_tanggal_lahir CHECK (tanggal_lahir >= '1990-01-01'));

Pada contoh di atas, kita menambahkan constraint NOT NULL pada kolom “nama” yang berarti kolom tersebut tidak boleh kosong. Selain itu, kita juga menambahkan constraint CHECK pada kolom “tanggal_lahir” yang memastikan nilai tanggal_lahir harus lebih besar atau sama dengan ‘1990-01-01’.

Baca Juga:  Contoh Inovasi di Puskesmas

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah melihat beberapa contoh penggunaan Data Definition Language (DDL) untuk membuat tabel di dalam database. DDL memungkinkan kita untuk mendefinisikan struktur dan karakteristik data dengan mudah dan fleksibel. Dengan menggunakan perintah-perintah DDL seperti CREATE TABLE, ALTER TABLE, DROP TABLE, dan penggunaan constraint, kita dapat mengelola tabel di dalam database dengan efisien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *