BPJS Ketenagakerjaan belum cair menjadi salah satu kendala yang pekerja alami meskipun dirinya sudah berhasil lolos proses verifikasi dan mengajukan klaim. Program BPJS yang satu ini bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi para pekerja. Namun pada beberapa kondisi, pengajuan klaim pengguna tak kunjung cair sehingga pekerja tak kunjung menerima manfaat yang harusnya mereka pergunakan.
Penyebab BPJS Ketenagakerjaan Belum Cair dan Kiat Mengatasinya
BPJS Ketenagakerjaan adalah program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial bagi pekerja di Indonesia. BPJS Ketenagakerjaan memiliki banyak manfaat bagi pekerja, antara lain:
- Jaminan Hari Tua (JHT)
Program ini memberikan jaminan hari tua bagi pekerja yang sudah mencapai usia pensiun atau berhenti bekerja. Jaminan hari tua berupa uang tunai yang diberikan secara sekaligus atau berkala sesuai dengan pilihan pekerja.
- Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Layanan ini memberikan jaminan kecelakaan kerja bagi pekerja yang mengalami kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Jaminan kecelakaan kerja berupa biaya pengobatan, rehabilitasi, santunan, dan bantuan alat bantu.
- Jaminan Kematian
Program BPJS Ketenagakerjaan memberikan jaminan kematian bagi pekerja yang meninggal dunia karena sebab apapun. Jaminan kematian berupa santunan kematian dan biaya pemakaman.
- Jaminan Pensiun
Layanan BPJS Ketenagakerjaan memberikan jaminan pensiun bagi pekerja yang sudah mencapai usia pensiun atau berhenti bekerja dengan masa kerja minimal 15 tahun. Jaminan pensiun berupa uang tunai yang diberikan secara berkala setiap bulannya.
Penyebab Keterlambatan Pencairan Dana BPJS Ketenagakerjaan
BPJS tenaga kerja berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pekerja di Indonesia. Namun, ada beberapa kendala yang bisa menghambat proses pencairan BPJS Ketenagakerjaan. Oleh karena itu, pekerja harus memahami penyebab-penyebab tersebut dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mempercepat proses pencairan BPJS Ketenagakerjaan.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan BPJS Ketenagakerjaan belum cair, antara lain:
Kesalahan Data
Data yang akurat dan terkini sangat penting untuk memastikan hak dan kewajiban peserta terpenuhi. Namun, terkadang ada kesalahan data yang terjadi, baik karena kesalahan input, perubahan status, atau faktor lainnya. Jika data pekerja tidak sesuai dengan data yang ada di BPJS Ketenagakerjaan, maka proses pencairan akan tertunda.
Oleh karena itu, pekerja harus memastikan bahwa data mereka sudah benar dan lengkap, seperti nama, nomor identitas, nomor rekening, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahan data di BPJS Ketenagakerjaan:
- Cek data peserta melalui aplikasi BPJSTKU atau website BPJS Ketenagakerjaan (www.bpjsketenagakerjaan.go.id). Pastikan data yang tampil sesuai dengan data diri dan pekerjaan Anda saat ini
- Apabila ada data yang salah atau tidak lengkap, segera hubungi kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat atau layanan call center 1500910. Sampaikan data yang perlu perbaikan dan lampirkan dokumen pendukung yang relevan, seperti KTP, KK, SK, atau bukti pembayaran iuran
- Berikutnya, tunggu konfirmasi dari pihak BPJS Ketenagakerjaan mengenai status perbaikan data Anda. Biasanya proses ini membutuhkan waktu sekitar 14 hari kerja
- Setelah perbaikan data Anda berhasil, silakan cek kembali melalui aplikasi atau website untuk memastikan bahwa data sudah benar dan sesuai
Keterlambatan Administrasi
Jika pekerja sudah melakukan verifikasi, tetapi BPJS Ketenagakerjaan belum menerima berkas-berkas yang diperlukan, maka proses pencairan juga akan tertunda. Oleh karena itu, pekerja harus mengikuti prosedur BPJS Ketenagakerjaan dan mengirimkan berkas sesuai dengan batas waktunya. Berikut adalah daftar berkas yang perlu Anda siapkan:
- Kartu BPJS Ketenagakerjaan atau kartu peserta Jamsostek
- Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan fotokopi
- Buku tabungan atau rekening koran yang masih aktif
- Surat keterangan pengunduran diri atau pemutusan hubungan kerja dari perusahaan
- Surat keterangan dari BPJS Ketenagakerjaan bahwa Anda telah mengikuti program Jaminan Hari Tua (JHT) selama minimal 6 bulan
Setelah memiliki semua berkas di atas, segera ajukan pencairan BPJS Ketenagakerjaan melalui aplikasi BPJSTKU, website BPJS Ketenagakerjaan, atau datang langsung ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat.
Kurangnya Dana
Menurut data yang dirilis oleh BPJS Ketenagakerjaan, pada tahun 2020, jumlah klaim JKK yang dibayarkan mencapai Rp 6,8 triliun, sedangkan jumlah iuran yang diterima hanya Rp 5,9 triliun. Hal ini menunjukkan ada selisih sekitar Rp 900 miliar antara penerimaan dan pengeluaran. Selisih ini disebut sebagai defisit keuangan, yang artinya BPJS Ketenagakerjaan tidak memiliki cukup dana untuk menutupi semua klaim yang penggunanya ajukan.
Jika BPJS Ketenagakerjaan mengalami defisit atau kekurangan dana untuk membayar klaim pekerja, maka bukan tidak mungkin proses pencairan juga akan tertunda. Oleh karena itu, pekerja harus bersabar dan menunggu sampai BPJS Ketenagakerjaan memiliki dana yang cukup untuk menyelesaikan klaim mereka.
Akhir Kata
BPJS Ketenagakerjaan belum cair seharusnya adalah hal yang jarang atau bahkan tak pernah terjadi. Namun beberapa faktor yang telah disebutkan di atas menjadi hal yang mungkin saja mengganggu mekanisme pencairan.