Perubahan Istilah dalam Kurikulum Merdeka

Diposting pada

Perubahan istilah dalam kurikulum merdeka adalah salah satu langkah revolusioner dalam dunia pendidikan di Indonesia. Kurikulum merdeka merupakan upaya untuk menghadirkan pendidikan yang lebih relevan, adaptif, dan mengutamakan kemandirian siswa dalam proses pembelajaran. Dalam perubahan ini, terdapat beberapa istilah baru yang diperkenalkan untuk menggantikan istilah-istilah lama yang mungkin sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa saat ini.

Pengertian Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka merupakan sebuah paradigma baru dalam pendidikan yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengatur proses pembelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan mereka. Dalam kurikulum merdeka, siswa dianggap sebagai subjek yang aktif dalam pembelajaran, bukan hanya sebagai obyek yang pasif menerima informasi dari guru.

Kurikulum merdeka menekankan pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Siswa didorong untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mampu menghadapi perubahan yang cepat di era digital ini.

Istilah Baru dalam Kurikulum Merdeka

Dalam kurikulum merdeka, terdapat beberapa istilah baru yang menggantikan istilah-istilah lama dalam pendidikan. Istilah-istilah baru ini mencerminkan pendekatan baru dalam pembelajaran yang lebih inklusif dan mengakomodasi keberagaman siswa. Berikut adalah beberapa istilah baru dalam kurikulum merdeka:

Baca Juga:  Skin Bussid Tunggal Jaya: Merancang Perjalananmu dengan Gaya

1. Guru Pendamping

Istilah “guru pendamping” menggantikan istilah “guru pengajar” dalam kurikulum merdeka. Guru pendamping memiliki peran sebagai fasilitator, pemandu, dan motivator bagi siswa dalam proses pembelajaran. Mereka membantu siswa menemukan dan mengembangkan potensi mereka secara optimal.

2. Kompetensi Inti

Sebagai pengganti istilah “mata pelajaran”, dalam kurikulum merdeka digunakan istilah “kompetensi inti”. Kompetensi inti mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang harus dimiliki siswa dalam menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.

3. Pemetaan Minat, Bakat, dan Kebutuhan

Kurikulum merdeka memperkenalkan konsep pemetaan minat, bakat, dan kebutuhan siswa. Guru pendamping bertugas untuk membantu siswa mengenali minat, bakat, dan kebutuhan mereka sendiri sehingga proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan karakteristik individu siswa.

4. Portofolio Pembelajaran

Portofolio pembelajaran adalah kumpulan hasil belajar siswa yang mencerminkan perkembangan mereka dalam berbagai aspek. Portofolio pembelajaran digunakan untuk mengevaluasi kemajuan siswa secara holistik, tidak hanya berdasarkan tes atau ujian akhir.

5. Proyek Pembelajaran

Proyek pembelajaran merupakan salah satu metode pembelajaran dalam kurikulum merdeka yang mendorong siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung. Siswa diberikan tugas atau proyek yang menuntut mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi nyata.

6. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif digunakan dalam kurikulum merdeka untuk memberikan umpan balik kepada siswa secara terus menerus selama proses pembelajaran. Evaluasi ini bertujuan untuk membantu siswa memperbaiki dan mengembangkan diri mereka sepanjang proses pembelajaran.

Baca Juga:  Jadwal Film CGV Mojokerto: Menikmati Hiburan Seru di Kota Mojokerto

Manfaat Perubahan Istilah dalam Kurikulum Merdeka

Perubahan istilah dalam kurikulum merdeka memiliki manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

1. Peningkatan Minat dan Motivasi Belajar

Dengan adanya pemetaan minat, bakat, dan kebutuhan siswa, proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan individu siswa. Hal ini dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar.

2. Pengembangan Keterampilan Abad ke-21

Kurikulum merdeka fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 yang relevan dengan perkembangan zaman. Siswa dilatih untuk memiliki keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi yang merupakan keterampilan penting dalam dunia kerja.

3. Peningkatan Kemandirian Siswa

Dalam kurikulum merdeka, siswa diajarkan untuk menjadi pembelajar yang mandiri. Mereka belajar untuk mengatur waktu, mengelola sumber belajar, dan mengambil tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri.

4. Inklusivitas dan Keberagaman

Kurikulum merdeka mengakomodasi keberagaman siswa melalui pendekatan yang inklusif. Setiap siswa dihargai dan diberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi mereka tanpa dibatasi oleh perbedaan latar belakang atau kemampuan.

Kesimpulan

Perubahan istilah dalam kurikulum merdeka merupakan inovasi yang penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dengan mengganti istilah-istilah lama dengan istilah-istilah yang lebih relevan, kurikulum merdeka mampu menciptakan pendidikan yang lebih adaptif, inklusif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal dan siap menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *