Apa yang Dimaksud dengan Sa’i? Pengertian dan Penjelasan Lengkap

Diposting pada

Pengertian Sa’i

Sa’i adalah salah satu ritual dalam ibadah haji yang dilakukan oleh jamaah haji setelah melaksanakan wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah. Sa’i juga merupakan bagian dari ibadah umrah yang dilakukan oleh jamaah umrah. Ritual ini dilakukan dengan berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali di antara bukit Shafa dan Marwah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi.

Asal Usul Sa’i

Asal usul sa’i berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim dan istrinya, Siti Hajar, serta putra mereka, Nabi Ismail. Ketika Siti Hajar dan Nabi Ismail ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim di lembah tandus Mekah, mereka mengalami kesulitan mencari air minum. Siti Hajar kemudian berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah untuk mencari air. Setelah tujuh kali berlari-lari kecil, air Zamzam pun muncul di samping Nabi Ismail. Saat itu, perintah untuk melakukan sa’i juga diturunkan kepada Nabi Ibrahim melalui wahyu dari Allah.

Proses Pelaksanaan Sa’i

Proses pelaksanaan sa’i dimulai dengan memasuki Masjidil Haram dan melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Setelah itu, jamaah haji atau umrah melakukan wudhu dan memasuki Hijir Ismail, yang merupakan ruangan di samping Ka’bah. Di dalam Hijir Ismail, jamaah berdoa dan membaca dzikir kemudian keluar menuju Bukit Shafa untuk memulai sa’i.

Baca Juga:  Tes Viera SMK 2022: Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Era Digital

Sebelum memulai sa’i, jamaah haji atau umrah harus berada di luar miqat atau batas awal sa’i. Setelah itu, mereka melakukan niat dan berdoa sesuai dengan tuntunan agama. Sa’i dimulai dengan berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah sejauh sekitar 395 meter. Setelah mencapai bukit Marwah, jamaah melakukan berjalan biasa kembali menuju bukit Shafa. Proses ini diulangi hingga tujuh kali.

Makna Sa’i

Sa’i memiliki makna yang mendalam dalam ibadah haji dan umrah. Sa’i mengajarkan kesabaran, kegigihan, dan ketekunan dalam mencapai tujuan hidup. Sa’i juga mengingatkan kita akan perjuangan Siti Hajar dalam mencari air untuk kelangsungan hidupnya dan anaknya. Saat melakukan sa’i, jamaah diingatkan untuk selalu berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh dalam mencapai cita-cita dan harapan hidup.

Keutamaan Sa’i

Keutamaan sa’i terutama terkait dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam dan kisah keluarga Nabi Ibrahim. Sa’i juga menjadi simbol pengorbanan, kesetiaan, dan kepercayaan kepada Allah. Dalam sa’i, jamaah mengingat kisah-kisah para nabi dan mendalami nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah.

Hal-hal Penting dalam Sa’i

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat melakukan sa’i, antara lain:

  1. Memakai pakaian yang sopan dan sesuai dengan tata cara berpakaian ihram.
  2. Menjaga kesucian tubuh dan pikiran selama melaksanakan sa’i.
  3. Menghormati jamaah lain dan menghindari saling dorong atau melakukan perbuatan yang dapat mengganggu kesakralan tempat ibadah.
  4. Memperbanyak doa dan dzikir saat melaksanakan sa’i.
Baca Juga:  Sebutkan Empat Gerak dalam Olahraga

Perbedaan Sa’i pada Ibadah Haji dan Umrah

Secara prinsip, sa’i dalam ibadah haji dan umrah sama. Namun, terdapat perbedaan dalam tata cara dan lokasi pelaksanaannya. Sa’i dalam ibadah haji dilakukan setelah wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah, sedangkan dalam ibadah umrah, sa’i dilakukan setelah tawaf mengelilingi Ka’bah.

Di samping itu, dalam ibadah haji, sa’i dilakukan setelah tawaf Ifadah, sedangkan dalam ibadah umrah, sa’i dilakukan setelah tawaf qudum. Selain itu, jumlah putaran sa’i juga berbeda. Sa’i dalam ibadah haji dilakukan sebanyak tujuh putaran, sedangkan dalam ibadah umrah, sa’i dilakukan sebanyak tujuh putaran pertama saja.

Kesimpulan

Secara umum, sa’i merupakan ritual penting dalam ibadah haji dan umrah yang dilakukan oleh jamaah haji atau umrah setelah melaksanakan tawaf di Ka’bah. Sa’i mengajarkan kesabaran, kegigihan, dan ketekunan dalam mencapai tujuan hidup serta mengingatkan akan perjuangan Siti Hajar dalam mencari air di lembah tandus Mekah. Sa’i juga memiliki makna spiritual dan mempererat ikatan antara manusia dengan Allah. Dalam melaksanakan sa’i, jamaah perlu memperhatikan tata cara, kebersihan, dan kesopanan agar ibadah ini dapat dilakukan dengan baik dan benar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *