Contoh Biantara Sunda Beserta Strukturnya

Diposting pada

Pendahuluan

Biantara Sunda merupakan salah satu bentuk pidato yang biasa digunakan dalam budaya Jawa Barat. Pidato ini biasanya disampaikan dalam bahasa Sunda dan memiliki struktur yang khas. Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa contoh biantara Sunda beserta strukturnya yang dapat menjadi referensi bagi Anda yang ingin belajar atau menggunakan biantara Sunda.

Pengantar

Pada umumnya, biantara Sunda digunakan dalam berbagai acara resmi seperti pernikahan, khitanan, atau peringatan hari besar. Selain itu, biantara Sunda juga dapat digunakan dalam acara-acara nonresmi seperti pertemuan keluarga atau acara adat. Pidato ini memiliki tujuan untuk menyampaikan pesan kepada pendengar dengan bahasa yang indah dan penuh makna.

Struktur Biantara Sunda

Biantara Sunda memiliki struktur yang terdiri dari beberapa bagian penting, antara lain:

1. Pembukaan

Bagian pembukaan merupakan bagian yang penting dalam sebuah biantara Sunda. Pada bagian ini, pembicara biasanya menyapa pendengar dan memberikan ucapan terima kasih atas kehadiran mereka. Pembukaan juga dapat berisi kata-kata pengantar tentang acara yang sedang berlangsung.

2. Pendahuluan

Setelah pembukaan, pembicara akan memperkenalkan diri dan memberikan latar belakang atau konteks mengenai topik yang akan dibahas dalam biantara Sunda. Pendahuluan ini bertujuan untuk membuat pendengar lebih memahami isi dari pidato yang akan disampaikan.

Baca Juga:  Cara Penyerbukan Bunga Melati: Mengoptimalkan Hasil Tanaman dengan Benar

3. Isi

Bagian isi merupakan inti dari biantara Sunda. Pada bagian ini, pembicara akan menjelaskan topik yang telah diperkenalkan sebelumnya. Isi biantara Sunda dapat berupa cerita, pengalaman pribadi, atau penjelasan tentang suatu konsep atau nilai. Pembicara biasanya menggunakan bahasa yang simbolis dan puitis untuk menarik perhatian pendengar.

4. Kesimpulan

Setelah menjelaskan isi biantara Sunda, pembicara akan menyimpulkan atau mengulang kembali pokok-pokok pikiran yang telah disampaikan. Kesimpulan ini bertujuan untuk memperjelas pesan yang ingin disampaikan kepada pendengar dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam.

5. Penutup

Bagian penutup merupakan akhir dari biantara Sunda. Pada bagian ini, pembicara biasanya mengucapkan terima kasih kepada pendengar atas perhatian dan waktu yang telah diberikan. Penutup juga dapat berisi harapan atau doa untuk kebaikan bersama.

Contoh Biantara Sunda

Berikut ini adalah contoh biantara Sunda yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:

Contoh 1: Biantara Pernikahan

Hatur nuhun sadayana, alhamdulillah kitu ku Gusti Allah Ta’ala saatos dina ieu, urang sadayana bisa hadir di acara pernikahan ieu. Kuring mangha hirup anu bakal dijalankeun ku pasangan pengantin ieu, anu aya di antara urang sadayana. (Pendahuluan)

Panasaran mah, nyieun pangéran saha anu bisa ngamumule jeung pikeun ngalakukeun kehidupan tangtu anu salasahiji dina ieu pernikahan. (Isi)

Baca Juga:  MB WhatsApp iOS - A Powerful Alternative for iPhone Users

Nyuhunkeun sagala doa jeung restu, supaya pernikahan ieu bisa jadi pangalusna. Supaya pasangan pengantin bisa ngalakukeun peranana jeung tanggung jawabna jeung kahormatan jeung kaadilan. (Kesimpulan)

Hatur nuhun sadayana, hatur nuhun Gusti Allah Ta’ala. (Penutup)

Contoh 2: Biantara Adat

Hatur nuhun sadayana, alhamdulillah kitu ku Gusti Allah Ta’ala saatos dina ieu, urang sadayana bisa hadir di acara adat ieu. Kuring mangha hirup anu bakal dijalankeun ku para panitia jeung pamarentah. (Pendahuluan)

Panasaran mah, nyieun pangéran saha anu bisa ngamumule jeung pikeun ngalakukeun adat tangtu anu salasahiji dina ieu acara. (Isi)

Nyuhunkeun sagala doa jeung restu, supaya acara adat ieu bisa jadi pangalusna. Supaya urang sadayana bisa ngadegkeun tradisi jeung ngabauran sareng meunangkeun kahormatan jeung kamanusaan. (Kesimpulan)

Hatur nuhun sadayana, hatur nuhun Gusti Allah Ta’ala. (Penutup)

Kesimpulan

Biantara Sunda adalah bentuk pidato yang digunakan dalam budaya Jawa Barat. Pidato ini memiliki struktur yang terdiri dari pembukaan, pendahuluan, isi, kesimpulan, dan penutup. Biantara Sunda biasanya digunakan dalam berbagai acara resmi maupun nonresmi. Dengan menggunakan bahasa yang indah dan penuh makna, biantara Sunda dapat menyampaikan pesan dengan efektif kepada pendengar. Semoga contoh biantara Sunda beserta strukturnya di atas dapat memberikan inspirasi dan referensi bagi Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *