kkp tambak aceh
Tambak Udang Vaname Aceh

KKP Aceh Timur Bangun Cluster Tambak Udang Vaname

Diposting pada

Pemkab Aceh Timur menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembangunan klaster tambak udang vaname dengan Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Penandatanganan kerjasama itu sebagai tindak lanjut program pembangunan tambak udang seluas 10.000 hektare yang akan hadir ke Aceh Timur.

Bupati Aceh Timur, Hasballah mengatakan, tambak udang became ini nantinya akan menjadi sebagai model percontohan nasional.

Dengan demikian harapan nantinya akan ada pengembangan pada hal yang lain terkait hasil budidaya udang vaname. Termasuk inovasi-inovasi baru dalam budidaya udang vaname yang akan terus berkembang.

Dengan menjadikan daerah contoh sekaligus bisa menyerap tenaga kerja putra daerah. Selanjutnya dapat menyejahterakan ekonomi masyarakat,” katanya, Jumat (9/4/2021). Pemkab Aceh Timur telah mempersiapkan lahan seluas 10.000 hektare yang tersebar di 14 kecamatan pesisir untuk dijadikan tambak budidaya udang vaname secara klaster.

KKP Aceh Timur Tetapkan Tiga Prioritas Tahun 2021 – 2024

Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP, Sjarief Widjaja mengatakan, KKP Aceh Timur telah menetapkan tiga prioritas sebagai terobosan pada tahun 2021-2024.

Baca Juga:  Pengaruh Padat Tebar dan Bakteri pada Tambak

Di antaranya peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan. Pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor dan pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.

“Ketiga terobosan tersebut terdukung oleh pengembangan riset kelautan dan perikanan,” katanya. Sjarief menyebutkan dalam mendukung perikanan budidaya, riset juga memiliki peran yang tinggi.
Saat ini Indonesia memiliki komoditas unggulan di bidang budidaya antara lain lobster, udang dan rumput laut. Ketiga komoditas ini terdorong secara masif dan berkembang untuk kepentingan ekspor. “Salah satunya melalui teknologi tinggi tambak udang yang akan hadir ke Aceh Timur seluas 10.000 hektare,” kata Sjarief.

Menurutnya, pihaknya juga mendorong komoditas-komoditas lokal unggulan dan mengembangkan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan local. Di antaranya Kampung Nila, Kampung Patin, Kampung Lele, Kampung Gabus dan Kampung Garam maupu kampung udang di berbagai daerah di Indonesia/inews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *