Apakah Anda seorang trader forex yang ingin meningkatkan keuntungan Anda? Salah satu konsep yang penting untuk dipahami dalam trading forex adalah retracement. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang retracement, termasuk pengertian, cara mengukur, dan bagaimana menggunakannya dalam strategi trading Anda.
Apa itu Retracement?
Retracement, atau sering disebut juga sebagai koreksi, adalah pergerakan harga yang bergerak berlawanan arah dengan tren utama untuk sementara waktu sebelum melanjutkan kembali ke arah tren utama. Dalam konteks trading forex, retracement adalah fenomena di mana harga bergerak berlawanan dengan tren utama sebelum melanjutkan kembali ke arah tren tersebut.
Retracement sering terjadi setelah terjadi pergerakan harga yang signifikan dalam satu arah. Harga akan mengalami koreksi sebelum melanjutkan pergerakan sesuai dengan tren utama. Dalam analisis teknikal, retracement sering dinyatakan sebagai persentase dari pergerakan harga sebelumnya.
Cara Mengukur Retracement
Untuk mengukur retracement, trader menggunakan alat bantu berupa Fibonacci retracement. Alat ini didasarkan pada deret angka Fibonacci, yaitu deret angka yang setiap angka selanjutnya didapatkan dengan menjumlahkan dua angka sebelumnya.
Untuk menggunakan Fibonacci retracement, trader harus menandai dua titik penting dalam pergerakan harga, yaitu titik awal tren dan titik akhir tren. Titik awal tren merupakan titik di mana tren utama dimulai, sedangkan titik akhir tren merupakan titik di mana tren utama berakhir sebelum terjadi retracement.
Dengan menggunakan alat Fibonacci retracement, trader dapat melihat level-level harga yang potensial sebagai tempat harga berhenti sejenak sebelum melanjutkan kembali ke arah tren utama. Level-level ini didapatkan dengan menggambar garis horizontal pada level-level retracement yang didapatkan dari alat Fibonacci retracement.
Menggunakan Retracement dalam Trading
Retracement dapat digunakan dalam berbagai strategi trading forex. Salah satu strategi yang populer adalah menggunakan retracement sebagai titik masuk (entry point) untuk membuka posisi trading.
Sebagai contoh, jika Anda ingin melakukan buy (beli) dalam tren naik, Anda dapat menunggu harga melakukan retracement ke salah satu level retracement yang signifikan, seperti 38.2% atau 61.8%. Setelah harga mencapai level tersebut dan mulai berbalik ke arah tren utama, Anda dapat membuka posisi buy untuk mengikuti kembali tren naik tersebut.
Di sisi lain, jika Anda ingin melakukan sell (jual) dalam tren turun, Anda dapat menunggu harga melakukan retracement ke salah satu level retracement yang signifikan sebelum mengambil posisi sell.
Strategi lain yang bisa digunakan adalah menggunakan retracement sebagai level stop-loss. Dalam hal ini, trader menempatkan stop-loss beberapa pips di atas atau di bawah level retracement yang signifikan. Hal ini dilakukan untuk melindungi posisi trading dari pergerakan harga yang berlawanan dengan tren utama.
Kesimpulan
Retracement adalah pergerakan harga yang bergerak berlawanan dengan tren utama untuk sementara waktu sebelum melanjutkan kembali ke arah tren tersebut. Penggunaan retracement dalam trading forex dapat membantu trader untuk memperoleh titik masuk yang baik dan menentukan level stop-loss yang efektif.
Mengukur retracement menggunakan Fibonacci retracement dapat memberikan informasi mengenai level-level harga yang potensial sebagai tempat harga berhenti sejenak sebelum melanjutkan pergerakan sesuai dengan tren utama.
Dengan pemahaman yang baik tentang retracement dan penggunaannya dalam strategi trading, Anda dapat meningkatkan peluang keuntungan Anda dalam trading forex. Ingatlah untuk selalu mengkombinasikan retracement dengan analisis teknikal dan fundamental lainnya untuk mengambil keputusan trading yang lebih baik.