perhitungan populasi udang
Picture : ekor9.com

Air Tambak Yang Sudah Harus diganti, Begini Cirinya

Diposting pada

Hal yang paling urgent dalam dunia pertambakan adalah pergantian air. Pergantian air merupakan salah satu metode untuk mengatasi permasalahan kualitas air. Tambak sangat memerlukan pergantian air secara rutin, terutama saat air telah menunjukkan ciri-ciri sudah mengalami penurunan kualitas.

Tingkat pergantian air ini terpengaruhi pada umur pemeliharaan, kepadatan tebar, biomasa udang, hingga kekeruhan air. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mengganti air? Berikut ini ciri-ciri air tambak yang sudah wajib Anda lakukan pergantian.

1. Ketika Terjadi Perbedaan pH Harian

Kadar keasaman atau pH pada air yang optimal adalah 7 hingga 8. Apabila terjadi perbedaan pH harian, yakni mengalami penurunan ataupun peningkatan lebih besar dari 0,5, maka itu menandakan bahwa tambak yang Anda miliki memerlukan pergantian air. Fluktuasi pH pada tambak sangat tidak bagus, karena dapat memengaruhi metabolisme udang.

Baca Juga:  Kelengkapan Budidaya Udang Vaname

2. Air Tambak Menjadi Jernih atau Menjadi Lebih Keruh

Kadar kekeruhan optimal pada tambak adalah 30-40 cm dari permukaan. Apabila air tiba-tiba menjadi lebih jernih, hingga kedalaman lebih dari 80 cm atau malah bertambah keruh hingga tak dapat dilihat lebih kecil dari 30 cm, maka itu mengindikasikan bahwa kadar bahan organik pada tambak bertambah atau berkurang. Kadar organik tinggi membuat tambak mengalami pencemaran oleh gas amonia yang sangat beracun, sementara kadar organik yang terlalu rendah menciptakan lingkungan tambak yang tidak seimbang.

3. Muncul Busa pada Permukaan Air

Munculnya busa pada permukaan air menunjukkan bahwa tambak mengalami penimbunan bahan organik yang terlalu tinggi. Hal ini tentu sangat tidak baik bagi kehidupan udang. Pasalnya bahan organik yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi asam pada tambak yang tentu akan meracuni udang.

Metode yang paling bagus dalam melakukan pergantian air adalah dengan menambahkan air baru terlebih dahulu yang kemudian homogenkan. Atau campur dengan bantuan kincir dan setelahnya baru lakukan pembuangan. Yang terbuang sebaiknya ialah yang ada di bagian dasar tambak.

Baca Juga:  Menteri Edhy: Benih dan Indukan Jadi Masalah Utama Budi Daya Udang

Pergantian air sebaiknta sedikit demi sedikit atau secara bertahap. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya stres pada udang dan meminimalisir kematian plankton yang ada. | isw.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *