Contoh Lokasi Absolut dan Relatif

Diposting pada

Lokasi merupakan salah satu informasi penting dalam navigasi dan pemetaan. Dalam pemetaan, lokasi dapat dijabarkan dalam dua bentuk, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Kedua bentuk lokasi ini memiliki perbedaan dalam cara pengukurannya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh lokasi absolut dan relatif beserta penjelasannya.

Lokasi Absolut

Lokasi absolut merujuk pada koordinat geografis suatu tempat yang dapat diukur menggunakan garis lintang dan garis bujur. Contoh lokasi absolut adalah sebagai berikut:

1. Gunung Everest, terletak pada koordinat 27°59′17″LU dan 86°55′31″BT.

2. Menara Eiffel, terletak pada koordinat 48°51′29″LU dan 2°17′40″BT.

3. Jembatan Golden Gate, terletak pada koordinat 37°49′06″LU dan 122°28′59″BB.

Dalam contoh-contoh di atas, lokasi absolut dijabarkan dengan menggunakan garis lintang (LU: Lintang Utara) dan garis bujur (BT: Bujur Timur atau BB: Bujur Barat), yang membantu dalam menentukan letak suatu tempat secara akurat.

Lokasi Relatif

Lokasi relatif merujuk pada posisi suatu tempat dibandingkan dengan tempat lainnya. Lokasi relatif sering diukur berdasarkan jarak, arah, dan referensi objek terdekat. Contoh lokasi relatif adalah sebagai berikut:

Baca Juga:  Wisata Sumbar yang Lagi Hits 2022

1. Toko A berada di sebelah toko B.

2. Stasiun Kereta C berjarak 500 meter ke arah timur dari Stasiun Kereta D.

3. Rumah X berada di seberang jalan dari Taman Y.

Dalam contoh-contoh di atas, lokasi relatif dijelaskan dengan menggunakan hubungan posisi antara dua atau lebih objek atau tempat. Lokasi relatif lebih berguna dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam memberikan petunjuk arah atau penunjuk lokasi yang lebih mudah dipahami oleh orang-orang setempat.

Kesimpulan

Lokasi absolut dan lokasi relatif memiliki perbedaan dalam cara pengukurannya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Lokasi absolut diukur menggunakan garis lintang dan garis bujur, sementara lokasi relatif diukur berdasarkan posisi relatif suatu tempat terhadap tempat lainnya. Kedua bentuk lokasi ini memiliki peran penting dalam navigasi, pemetaan, dan memberikan petunjuk arah. Dengan memahami kedua bentuk lokasi ini, kita dapat lebih mudah menentukan dan menjelaskan posisi suatu tempat secara akurat dan jelas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *