Berdasarkan data dari lembaga pangan dunia, Food and Agricultural Organization (FAO), produksi budidaya udang vaname secara umum dapat terkategorikan menjadi 3 (tiga) sistem. Yaitu Sistem tradisional atau ekstensif, Sistem semi-intensif, dan sistem intensif. Pada pembahasan kali ini yaitu tentang budidaya udang vaname intensif.
Hal dan faktor yang secara signifikan membedakan masing-masing sistem pemeliharaan adalah jenis tambak atau kolam yang digunakan. Termasuk input pakan, padat tebar, pengelolaan air, modal usaha, dan jenis teknologi yang teraplikasi pada tambak.
Budidaya Udang Vaname Intensif
Apa itu Budidaya Udang Vaname Intensif? Budidaya udang vaname intensif adalah budidaya udang yang padat modal dan menggunakan teknologi tinggi yang cukup tinggi. Pertumbuhan udang yang terpelihara sepenuhnya mengandalkan pakan buatan. Dan upaya untuk pengendalian kualitas air terutama kincir untuk mempertahankan kadar oksigen terlarut dan manajemen kandungan bahan organik sangat tinggi.
Pada sistem budidaya intensif, udang vaname tersebut telah diintroduksi sehingga dapat berkembang baik dan memasyarakat di Indonesia. Bahkan untuk usaha tambak yang menerapkan teknologi intensif sebagian besar membudidayakan udang jenis udang vaname.
Oleh sebab itu memungkinkan banyak keuntungan yang terasa oleh pembudidaya. Antara lain yaitu memiliki produktivitas yang cukup tinggi, responsif terhadap pemberian pakan, lebih tahan banting terhadap penyakit dan memiliki pangsa pasar dan ekspor yang cukup luas. Dan bahkan dapat dijual dalam ukuran (size) kecil sampai sedang (ukuran 15-25 gram per ekor). Untuk pakan, Udang vaname membutuhkan pakan dengan kandungan protein diantara 25- 30% lebih rendah daripada pakan udang windu.(kkp)
Kelebihan dan Kekurangan Budidaya Vaname Intensif
Teknologi budidaya vaname intensif yang kini populer digunakan peternak untuk mempercepat panen udang vaname memiliki tantangan tersendiri. Meski pada sisi lain sangat efektif, teknologi ini termasuk cukup sulit untuk dipraktekkan. Oleh sebab itu perlu sebuah pembelajaran khusus untuk kemudian kita bisa menerapkannya pada bisnis udang vaname intensif.
Bukan hanya tantangan pada bidang teknologi, yang perlu juga diketahui peternak adalah bahwa budidaya udang vaname ini tergolong cukup rumit. Hal ini karena perlu ketelitian dalam pemeliharaannya, seperti pada pemberian makanan yang harus rutin dalam sehari semalam.
Perhitungan Modal Budidaya Intensif
Data analisis usaha budidaya vaname dengan sistem intensif. Dengan menggunakan tambak beton. Kepadatan 600 ekor/m2 per bak beton ukuran 8 x 8 m dan kedalaman 120 cm.
Modal kerja |
Total (IDR) |
|
1 |
Benur F1 (600*64 = 38,400) |
2.688.000 |
2 |
Pakan FCR 1.5 @15,000/Kg |
13.500.000 |
Target pencapaian produksi dengan SR 80% size 50 = 600 Kg |
||
3 |
Fermentasi + enzim |
5.000.000 |
4 |
Pekerja 3 bulan (1 kolam) |
2.500.000 |
5 |
Listrik + BBM |
1.500.000 |
Total |
25.188.000 |
|
Panen 600 Kg * IDR 70,000/Kg |
42.000.000 |
|
Pendapatan bersih per bak per sekali panen |
16.812.000 |
Tabel Dr. Romi Novriadi, M.Sc. Disadur dari berbagai sumber…!