Pendahuluan
Surah Al Baqarah adalah surah kedua dalam Al-Qur’an yang memiliki banyak pelajaran berharga bagi umat Muslim. Dalam ayat 31 hingga 40, Allah SWT mengajarkan kita tentang pentingnya mencari kebenaran dan menerima petunjuk-Nya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai ayat-ayat ini dan bagaimana kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat 31: Allah Memberikan Kebijaksanaan pada Nabi Adam
Allah SWT berfirman, “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya; kemudian Dia mempersembahkan mereka kepada para malaikat lalu berfirman, “Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda-benda itu jika kamu adalah orang-orang yang benar (dalam pendirianmu).” (QS. Al Baqarah: 31)
Ayat ini mengajarkan kita bahwa Allah memberikan kebijaksanaan kepada Nabi Adam dengan mengajarkan nama-nama benda kepada-Nya. Ini menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk belajar dan memahami pengetahuan dari Allah. Kita juga diajarkan untuk menghargai dan menggunakan pengetahuan ini dengan bijak dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat 32: Mengikuti Ajaran Allah dan Menjauhi Kesesatan
Allah SWT berfirman, “Mereka menjawab, “Maha suci Engkau! Kami tidak mempunyai pengetahuan melainkan yang Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Baqarah: 32)
Ayat ini mengajarkan kita untuk bertawakkal pada Allah dan mengikuti ajaran-Nya. Manusia hanya memiliki pengetahuan yang Allah ajarkan kepada mereka, oleh karena itu, kita harus menjauhi kesesatan dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh-Nya. Ini menunjukkan bahwa kebenaran dan petunjuk hanya dapat ditemukan dalam agama Islam.
Ayat 33: Penghormatan para Malaikat kepada Nabi Adam
Allah SWT berfirman kepada para malaikat, “Hai para malaikat, sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka, kecuali Iblis. Ia enggan dan menyombongkan diri, serta adalah seorang kafir.” (QS. Al Baqarah: 34)
Ayat ini mengajarkan kita tentang penghormatan yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Adam. Para malaikat diwajibkan untuk sujud kepada Adam sebagai bentuk penghormatan kepada manusia yang diciptakan oleh Allah. Namun, Iblis menolak untuk sujud dan menjadi sombong. Ini mengingatkan kita untuk tetap rendah hati dan menghindari sifat sombong yang dapat menghancurkan diri kita sendiri.
Ayat 35: Allah Memberikan Pengetahuan kepada Nabi Adam
Allah SWT berfirman kepada Adam, “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu.” Setelah diberitahukan nama-nama benda itu kepada mereka, Allah berfirman, “Bukankah Aku telah mengatakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?” (QS. Al Baqarah: 35)
Ayat ini mengajarkan kita bahwa Allah memberikan pengetahuan kepada Nabi Adam. Nabi Adam diberi pengetahuan tentang nama-nama benda dan diajarkan untuk membagikan pengetahuan ini kepada manusia. Ini menunjukkan bahwa Allah adalah sumber pengetahuan dan kita harus menghormati-Nya sebagai Pencipta yang bijaksana.
Ayat 36: Penolakan Iblis untuk Sujud kepada Nabi Adam
Allah SWT berfirman kepada Iblis, “Mengapa engkau tidak bersujud, padahal Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab, “Aku lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Al Baqarah: 36)
Ayat ini mengajarkan kita tentang penolakan Iblis untuk sujud kepada Nabi Adam. Iblis menolak karena merasa lebih baik dan lebih mulia daripada Adam. Ini mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam kesombongan dan menjaga hati yang rendah.
Ayat 37: Hukuman Iblis karena Kekufurannya
Allah SWT berfirman kepada Iblis, “Binasalah engkau, dan Engkau adalah terkutuk.” (QS. Al Baqarah: 37)
Ayat ini mengajarkan kita tentang hukuman yang diberikan kepada Iblis karena kekufurannya. Iblis dikutuk oleh Allah dan dijatuhkan dari Surga. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak mentolerir kesombongan dan kekufuran, dan kita harus menjauhkan diri dari perilaku tersebut agar tidak menghadapi hukuman-Nya.
Ayat 38: Nabi Adam dan Hawa di Dunia
Allah SWT berfirman kepada Adam dan Hawa, “Huniilah kamu berdua surga ini, maka makanlah di dalamnya sepuas-puasnya, tetapi jangan dekati pohon ini, yang menjadikan kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah: 38)
Ayat ini mengajarkan kita bahwa Allah menempatkan Adam dan Hawa di Surga dan memberikan kebebasan kepada mereka untuk menikmati semua yang ada di dalamnya. Namun, ada satu larangan yaitu jangan mendekati pohon tertentu yang akan menjadikan mereka termasuk orang-orang yang zalim. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya taat pada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Ayat 39: Penyesalan Adam dan Hawa
Adam dan Hawa melakukan pelanggaran dan merasakan penyesalan. Allah SWT berfirman kepada mereka, “Turunlah kamu berdua dari surga ini, semuanya menjadi musuh bagimu. Maka jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran bagi mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al Baqarah: 39)
Ayat ini mengajarkan kita tentang akibat dari pelanggaran yang dilakukan oleh Adam dan Hawa. Mereka diusir dari Surga dan dihadapkan pada musuh-musuh mereka. Namun, Allah memberikan petunjuk kepada mereka dan siapa pun yang mengikuti petunjuk-Nya tidak perlu khawatir atau bersedih hati. Ini mengingatkan kita untuk selalu mencari petunjuk Allah dalam hidup kita dan mematuhi perintah-Nya untuk menghindari kesedihan dan kekhawatiran.
Ayat 40: Doa Nabi Adam kepada Allah
Nabi Adam berdoa kepada Allah, “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al Baqarah: 40)
Ayat ini mengajarkan kita tentang penyesalan yang mendalam yang dirasakan oleh Nabi Adam dan Hawa atas kekhilafan mereka. Mereka memohon ampunan dan rahmat Allah, dan menyadari bahwa tanpa pengampunan-Nya, mereka akan merugi. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan-Nya ketika kita melakukan kesalahan.
Kesimpulan
Ayat-ayat Al Baqarah 31-40 mengajarkan kita tentang pentingnya mencari kebenaran dan menerima petunjuk dari Allah. Kita diajjarkan untuk menggunakan pengetahuan yang diberikan oleh Allah dengan bijak dan menghindari kesesatan. Ayat-ayat ini juga mengingatkan kita untuk tetap rendah hati dan menghormati perintah Allah.
Dalam ayat 31, Allah mengajarkan kepada Nabi Adam nama-nama benda sebagai bentuk kebijaksanaan-Nya. Ini menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk belajar dan memahami pengetahuan yang diberikan oleh Allah. Kita juga diajarkan untuk menghargai dan menggunakan pengetahuan ini dengan bijak dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat 32 mengajarkan kita untuk mengikuti ajaran Allah dan menjauhi kesesatan. Manusia hanya memiliki pengetahuan yang Allah ajarkan kepada mereka, oleh karena itu, kita harus menjauhi kesesatan dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh-Nya. Ini menunjukkan bahwa kebenaran dan petunjuk hanya dapat ditemukan dalam agama Islam.
Ayat 33 mengajarkan tentang penghormatan yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Adam. Para malaikat diwajibkan untuk sujud kepada Adam sebagai bentuk penghormatan kepada manusia yang diciptakan oleh Allah. Namun, Iblis menolak untuk sujud dan menjadi sombong. Ini mengingatkan kita untuk tetap rendah hati dan menghindari sifat sombong yang dapat menghancurkan diri kita sendiri.
Allah memberikan pengetahuan kepada Nabi Adam, seperti yang dinyatakan dalam ayat 35. Nabi Adam diberi pengetahuan tentang nama-nama benda dan diajarkan untuk membagikan pengetahuan ini kepada manusia. Ini menunjukkan bahwa Allah adalah sumber pengetahuan dan kita harus menghormati-Nya sebagai Pencipta yang bijaksana.
Ayat 36 mengisahkan tentang penolakan Iblis untuk sujud kepada Nabi Adam. Iblis menolak karena merasa lebih baik dan lebih mulia daripada Adam. Ini mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam kesombongan dan menjaga hati yang rendah.
Hukuman yang diberikan kepada Iblis karena kekufurannya dinyatakan dalam ayat 37. Iblis dikutuk oleh Allah dan dijatuhkan dari Surga. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak mentolerir kesombongan dan kekufuran, dan kita harus menjauhkan diri dari perilaku tersebut agar tidak menghadapi hukuman-Nya.
Dalam ayat 38, Allah menempatkan Adam dan Hawa di Surga dan memberikan kebebasan kepada mereka untuk menikmati semua yang ada di dalamnya. Namun, ada satu larangan yaitu jangan mendekati pohon tertentu yang akan menjadikan mereka termasuk orang-orang yang zalim. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya taat pada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Adam dan Hawa melakukan pelanggaran dan merasakan penyesalan, seperti yang dinyatakan dalam ayat 39. Mereka diusir dari Surga dan dihadapkan pada musuh-musuh mereka. Namun, Allah memberikan petunjuk kepada mereka dan siapa pun yang mengikuti petunjuk-Nya tidak perlu khawatir atau bersedih hati. Ini mengingatkan kita untuk selalu mencari petunjuk Allah dalam hidup kita dan mematuhi perintah-Nya untuk menghindari kesedihan dan kekhawatiran.
Nabi Adam berdoa kepada Allah dalam ayat 40, mengakui kesalahannya dan memohon ampunan-Nya. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan-Nya ketika kita melakukan kesalahan. Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang, dan Dia akan memberikan rahmat-Nya kepada mereka yang bertaubat dengan tulus.
Dalam kesimpulan, ayat-ayat Al Baqarah 31-40 mengajarkan kita tentang pentingnya mencari kebenaran dan menerima petunjuk dari Allah. Kita diajarkan untuk menggunakan pengetahuan yang diberikan oleh Allah dengan bijak, menghormati perintah-Nya, dan menjauhi kesesatan. Ayat-ayat ini juga mengingatkan kita untuk tetap rendah hati dan bertaubat kepada Allah ketika kita melakukan kesalahan. Semoga kita dapat mengambil pelajaran berharga dari ayat-ayat ini dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.