Barangsiapa yang Mempersulit Orang Lain Maka Allah akan Mempersulitnya

Diposting pada

Pengantar

Di dalam agama Islam, terdapat banyak ajaran yang mengajarkan kita untuk berlaku baik dan menyayangi sesama manusia. Salah satu ajaran tersebut adalah tentang keadilan dan memperlakukan orang lain dengan baik. Allah SWT juga menjanjikan bahwa setiap perbuatan baik yang kita lakukan akan mendapatkan ganjaran yang setimpal, begitupun sebaliknya. Dalam tulisan ini, kita akan membahas tentang maksud dari pernyataan “barangsiapa yang mempersulit orang lain maka Allah akan mempersulitnya”.

Makna Dalam Al-Quran

Perintah untuk berlaku baik dan tidak menyulitkan orang lain dapat ditemukan dalam banyak ayat Al-Quran. Salah satu ayat yang menegaskan hal ini adalah Surat al-Baqarah ayat 286 yang berbunyi, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan yang melebihi batas kemampuan seseorang. Oleh karena itu, kita juga seharusnya tidak mempersulit orang lain.

Di dalam Surat al-Hadid ayat 20, Allah juga berfirman, “Ketahuilah bahwa kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan bercanda antara kamu, serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia hanya sementara dan tidak sebanding dengan kehidupan akhirat. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk mempersulit orang lain hanya demi kepentingan duniawi semata.

Baca Juga:  Pesantren Terbesar di Jawa Barat

Konsekuensi dari Memperasah Orang Lain

Jika seseorang mempersulit orang lain, baik itu dalam bentuk perlakuan kasar, sikap sombong, atau merugikan mereka secara finansial, maka orang tersebut harus siap menerima konsekuensinya. Allah SWT menegaskan dalam Surat al-Baqarah ayat 286, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” Artinya, jika seseorang dengan sengaja mempersulit orang lain, Allah akan membalasnya dengan cara yang setimpal.

Di dalam Surat al-Hadid ayat 22 dijelaskan, “Tidak ada yang baik di dalam kehidupan dunia ini selain dari pada memperoleh kebaikan-kebaikan yang ada pada diri kamu sendiri atau yang kamu telah infakkan pada jalan Allah.” Ayat ini menegaskan bahwa hanya perbuatan baik yang akan memberikan kebaikan kepada kita. Jika kita menyulitkan orang lain, kita tidak akan mendapatkan kebaikan dalam kehidupan ini maupun di akhirat.

Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

Konsep “barangsiapa yang mempersulit orang lain maka Allah akan mempersulitnya” dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Misalnya, di tempat kerja, jika seseorang dengan sengaja menyulitkan rekan kerjanya, maka dia harus siap menerima konsekuensinya. Hal ini dapat berupa ketidakharmonisan dalam tim kerja, berkurangnya produktivitas, atau bahkan pemecatan.

Baca Juga:  APK COC MOD: Cara Mendapatkan dan Menginstalnya di Perangkat Android Anda

Di dalam keluarga, jika seseorang memperlakukan anggota keluarga lainnya dengan kasar atau mempersulit mereka, maka hubungan keluarga yang harmonis akan terganggu. Seseorang yang mempersulit orang lain juga mungkin akan kehilangan dukungan dan pertolongan saat dia membutuhkannya, karena tidak ada yang mau membantu orang yang bersikap buruk terhadap orang lain.

Kesimpulan

Barangsiapa yang mempersulit orang lain dengan sengaja harus siap menerima konsekuensinya. Allah SWT menjanjikan bahwa setiap perbuatan baik akan mendapatkan ganjaran yang setimpal, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, mari kita berlaku baik dan tidak menyulitkan orang lain. Dengan berlaku baik, kita akan menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan kita sendiri serta mendapatkan kebaikan dari Allah SWT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *