Pendahuluan
Penulisan yang baik dan benar sangat penting dalam berkomunikasi secara tertulis. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan kosakata baku. Kosakata baku adalah kosakata yang dianggap tepat dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Namun, terkadang ada beberapa pengecualian dalam penulisan kosakata baku.
Pengecualian dalam Penulisan Kosakata Baku
1. Singkatan
Singkatan merupakan kependekan dari kata atau frasa tertentu. Dalam penulisan kosakata baku, sebagian besar singkatan harus ditulis dengan huruf kapital. Namun, ada beberapa singkatan yang dikecualikan, seperti “prof.” untuk profesor, “hr.” untuk hari, dan sebagainya.
2. Kata Serapan
Bahasa Indonesia mengadopsi banyak kata dari bahasa asing. Beberapa kata serapan tersebut tidak mengikuti aturan penulisan kosakata baku, seperti “kantin” yang seharusnya ditulis “kantine” sesuai dengan ejaan Belanda.
3. Nama Merek
Nama merek atau brand biasanya ditulis dengan huruf kapital, namun ada beberapa nama merek yang memiliki pengecualian, seperti “adidas” yang tetap ditulis dengan huruf kecil.
4. Ekspresi dan Idiom
Ekspresi dan idiom dalam bahasa Indonesia sering kali tidak mengikuti aturan penulisan kosakata baku. Misalnya, “kurang ajar” yang seharusnya ditulis “kurangajar” atau “dalam sekejap” yang seharusnya ditulis “dalam seketika”.
Contoh Penulisan Kosakata Baku Kecuali
Berikut adalah contoh-contoh penulisan kosakata baku kecuali:
1. Menulis (bukan menuliskan)
2. Membaca (bukan membacakan)
3. Mengajar (bukan mengajarkan)
4. Terima kasih (bukan trima kasih)
5. Sambutan (bukan sambutannya)
6. Tanggal (bukan tgl)
7. Kata-kata (bukan kata2)
8. Jendela (bukan jandela)
9. Buku-buku (bukan buku2)
10. Pelajaran (bukan plajaran)
11. Kacamata (bukan kacamat)
12. Pintu-pintu (bukan pintu2)
13. Tangan (bukan tgn)
14. Matematika (bukan matik)
15. Bahasa (bukan bhs)
16. Orang-orang (bukan org2)
17. Masjid (bukan mesjid)
18. Rumah-rumah (bukan rumah2)
19. Buku tulis (bukan buku tulis)
20. Sekolah (bukan skolah)
21. Jam tangan (bukan jam tgn)
22. Sepatu (bukan sptu)
23. Tas ransel (bukan tas ransl)
24. Guru (bukan gr)
25. Siswa-siswi (bukan sis2)
26. Sekretaris (bukan sekre)
27. Mantan (bukan mntn)
28. Sahabat (bukan sahabt)
29. Kamera (bukan kmr)
30. Kertas (bukan krt)
Kesimpulan
Penulisan kosakata baku penting dalam menjaga keberlangsungan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun, terdapat beberapa pengecualian dalam penulisan kosakata baku, seperti singkatan, kata serapan, nama merek, dan ekspresi/idiom. Dengan memahami pengecualian ini, kita dapat menggunakan kosakata dengan tepat sesuai konteks yang ada. Tetap berlatih dan mengembangkan kemampuan penulisan kita agar dapat menghasilkan karya yang berkualitas dan mudah dipahami oleh pembaca.