Cara Mematikan Windows Defender

Begini 4 Pilihan Cara Mematikan Windows Defender 

Diposting pada

Cara mematikan Windows Defender bisa pengguna lakukan untuk menghindari hal yang tak diinginkan terjadi pada komputer.   

Ya, ada kalanya fitur pengaman sistem ini perlu pengguna nonaktifkan karena alasan tertentu, seperti penurunan kinerja atau masalah kompatibilitas. 

Nah, jika Anda ingin melakukannya, silakan simak penjelasannya berikut ini di komputer atau laptop Anda. 

Apa Saja Cara Mematikan Windows Defender di Komputer? 

Seperti yang kita tahu bahwa Windows Defender merupakan program antivirus dan anti-malware untuk Windows yang terinstal dan aktif secara default atau bawaan. 

Sesuai namanya, aplikasi ini berguna untuk melindungi sistem operasi dari berbagai macam ancaman seperti virus, malware, spyware dan ransomware. 

Program ini juga terbilang efektif dalam melindungi pengguna dari ancaman online lainnya yang semakin beragam belakangan ini. 

Namun demikian, program ini juga bisa memicu masalah lain pada laptop ataupun komputer sehingga pengguna ingin mematikannya. 

Cara Mematikan Windows Defender

Beberapa penyebab umum pengguna ingin menonaktikan Windows Defender ini karena:  

  • Sudah memiliki program keamanan atau antivirus premium lainnya yang lebih dipercaya atau memiliki fitur tambahan yang lebih lengkap. 
  • Pengguna tidak ingin menjalankan 2 program yang identik secara bersamaan di komputernya untuk menghemat sumberdaya sistem. 
  • Komputer dengan spesifikasi terbatas, mungkin cukup kewalahan dalam mempertahankan kelancaran kinerja sistem sambil menjalankan Windows Defender.  
  • Terkadang, Windows Defender juga salah mengidentifikasi file maupun program yang aman sehingga memblokirnya.  

Nah apabila Anda sudah yakin untuk menonaktifkan Windows Defender di komputer, ada beberapa opsi yang bisa Anda lakukan. 

Nonaktifkan Defender untuk Sementara dari Pengaturan  

Opsi pertama ini menjadi cara termudah sekaligus relatif lebih aman karena cara ini hanya akan menonaktifkan Defender untuk sementara.  

Baca Juga:  Cara Mengatasi Blocked by Play Protect di HP Android

Artinya, program ini masih bisa pengguna jalankan kembali kapanpun Anda memerlukan perlindungan bawaan. 

Berikut langkah yang bisa Anda terapkan: 

  1. Dari tampilan desktop, klik Start lalu lakukan pencarian. 
  2. Masukkan kata kunci: Windows Security kemudian tekan Enter di keyboard. 
  3. Setelah berada di aplikasi Windows Security, klik opsi Virus & threat protection settings. 
  4. Selanjutnya, pilih opsi Manage settings untuk masuk ke pengaturannya.
    Cara Mematikan Windows Defender
  5. Berikutnya, klik pada saklar Real-time protection agar menjadi off 

Kini, perlindungan telah dinonaktifkan dan pastikan Anda mengaktifkannya kembali. 

Mematikan Defender melalui Command Prompt 

Opsi kedua ini bisa jadi pilihan bagi Anda yang lebih terbiasa menggunakan fungsi Command Prompt di Windows dengan langkah sebagai berikut: 

  1. Dari tampilan desktop, tekan tombol Windows + R di keyboard untuk mengakses fungsi Run. 
  2. Setelah itu, ketik: cmd pada kolom yang tersedia di jendela Run kemudian tekan Enter. 
  3. Pada jendela Command Prompt, silakan ketik: reg add “HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Microsoft Defender” /v DisableAntiSpyware /t REG_DWORD /d 1 /f 
  4. Jika sudah, silakan tekan tombol Enter di keyboard lalu tunggu prosesnya berjalan. 
  5. Apabila berhasil, Anda akan melihat pesan Operasi berhasil diselesaikan.   
  6. Berikutnya, silakan close Command Prompt lalu nyalakan ulang komputer untuk menerapkan pengaturan tersebut. 

Menonaktifkan Windows Defender dari Group Policy Editor  

Pada sistem operasi Windows tertentu, Anda juga bisa menggunakan gpedit.msc untuk menonaktifkan Defender, meskipun bisa jadi lebih rumit.  

Artinya, metode ini mungkin lebih berisiko dibandingkan cara yang sudah kita bahas sebelumnya dan pastikan Anda memahami risiko memilih opsi ini. 

Berikut langkah-langkah yang bisa Anda pelajari: 

  1. Jalankan Run dengan menekan kombinasi tombol Windows + R.  
  2. Setelah terbuka, ketik: gpedit.msc pada kolom perintah kemudian tekan Enter. 
  3. Setelah jendela Editor Kebijakan Grup terbuka, silakan klik Konfigurasi Komputer.  
  4. Temukan opsi Komponen Windows kemudian klik untuk membukanya. 
  5. Berikutnya, buka opsi Microsoft Defender Antivirus.  
  6. Klik dua kali pada kebijakan Turn-off Microsoft Defender Antivirus untuk mengaksesnya. 
  7. Setelah itu, silakan pilih opsi  Diaktifkan, kemudian klik Terapkan.  
  8. Jika Anda sudah yakin, silakan klik OK lalu tutup Editor Kebijakan Grup tersebut. 
  9. Nyalakan ulang komputer untuk menyimpan pengaturan dan menerapkan perubahan. 
Baca Juga:  Macam Status dan Cara Mengatasi WhatsApp Pending 

Menonaktifkan Windows Defender dengan Registry Editor  

Anda yang sudah mahir dan terbiasa mengoprek Windows, opsi regedit.msc juga bisa dipilih selama Anda memahami apa yang Anda lakukan. 

Ya, mengedit registri bisa berisiko pada kerusakan sistem yang fatal sehingga memerlukan instalasi ulang.  

Langkah-langkah yang bisa Anda lalkukan yaitu: 

  1. Lakukan pencarian Windows dengan mengetik kata kunci: regedit. 
  2. Apabila muncul aplikasi dari hasil pencarian, pilih opsi Jalankan sebagai administrator. 
  3. Pada jendela Editor Registri, silakan klik pada panah yang ada di HKEY_LOCAL_MACHINE lalu SOFTWARE lalu Policies dan klik pada Microsoft dan terakhir Microsoft Defender 
  4. Di dalam folder Policy Manager, silakan klik kanan dan arahkan kursor ke New dan pilih opsi DWORD (32-bit) Value. 
  5. Berikutnya, ketik nama nilai DWORD dengan: DisableAntiSpyware kemudian klik dua kali DisableAntiSpyware. 
  6. Setelah itu, atur nilai data menjadi 1 dengan basis hexadecimal dan simpan.   
  7. Jika sudah, close Editor Registri lalu nyalakan ulang komputer Anda. 

Akhir Kata 

Seperti itulah tadi beberapa pilihan cara mematikan Windows Defender yang bisa Anda pilih sesuai preferensi. 

Menonatifkan Defender dari Pengaturan bisa jadi opsi yang lebih ramah bagi pengguna karena minim risiko dan bisa pengguna aktifkan kembali kapan saja. 

Opsi lain yang lebih rumit bisa jadi lebih berisiko jika pengguna tidak tahu apa yang mereka lakukan, meskipun lebih komprehensif. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *