Pendahuluan
Angka kematian promortalitas adalah salah satu indikator penting dalam menilai kualitas pelayanan kesehatan suatu negara. Angka ini mencerminkan jumlah kematian ibu dan bayi pada saat melahirkan atau dalam periode 42 hari setelah melahirkan. Peningkatan angka kematian promortalitas merupakan masalah serius yang perlu ditangani dengan segera. Artikel ini akan membahas beberapa faktor pendukung peningkatan angka kematian promortalitas.
Kurangnya Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan
Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan angka kematian promortalitas adalah kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Banyak daerah di Indonesia, terutama di daerah pedesaan, masih memiliki akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan. Faktor geografis, infrastruktur yang kurang memadai, dan kurangnya tenaga medis yang berkualitas menjadi kendala utama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada ibu dan bayi.
Kurangnya Pengetahuan dan Kesadaran
Banyak ibu yang kurang memiliki pengetahuan dan kesadaran mengenai pentingnya perawatan selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Kurangnya pendidikan formal, terutama di kalangan ibu muda, sering kali menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat kesadaran dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Akibatnya, ibu tidak mampu mengenali tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan tidak mengikuti pemeriksaan kehamilan secara teratur.
Kurangnya Ketersediaan Tenaga Medis yang Kompeten
Tenaga medis yang kompeten sangat penting dalam menjamin kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi. Namun, di banyak daerah di Indonesia, terutama di daerah terpencil, masih kekurangan tenaga medis yang berkualitas. Hal ini menyebabkan kurangnya pelayanan yang optimal kepada ibu dan bayi, terutama dalam penanganan keadaan darurat selama kehamilan dan persalinan.
Kurangnya Fasilitas Kesehatan yang Memadai
Fasilitas kesehatan yang memadai, seperti rumah sakit, puskesmas, dan bidan desa, sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada ibu dan bayi. Namun, di banyak daerah, masih terdapat kekurangan fasilitas kesehatan yang memadai. Hal ini menyebabkan sulitnya akses dan jangkaun pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi, terutama dalam kondisi darurat.
Kondisi Ekonomi yang Buruk
Kondisi ekonomi yang buruk juga menjadi faktor pendukung peningkatan angka kematian promortalitas. Banyak ibu yang tidak mampu membeli kebutuhan makanan yang bergizi selama kehamilan. Akibatnya, ibu hamil sering mengalami gizi buruk dan kekurangan zat gizi yang penting untuk perkembangan janin. Selain itu, biaya pelayanan kesehatan yang mahal juga menjadi kendala bagi ibu yang tidak mampu secara finansial.
Kesimpulan
Peningkatan angka kematian promortalitas adalah masalah serius yang perlu ditangani dengan segera. Beberapa faktor pendukung peningkatan angka kematian promortalitas meliputi kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan, kurangnya pengetahuan dan kesadaran, kurangnya ketersediaan tenaga medis yang kompeten, kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai, dan kondisi ekonomi yang buruk. Untuk mengurangi angka kematian promortalitas, diperlukan upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan tenaga medis, untuk meningkatkan akses, pengetahuan, dan kualitas pelayanan kesehatan.