Hipermetropia TTS: Mengenal Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Diposting pada

Pengenalan tentang Hipermetropia TTS

Hipermetropia, atau biasa disebut juga sebagai hipermetropi atau rabun dekat, adalah kondisi mata yang umum terjadi pada banyak orang. Penderita hipermetropia mengalami kesulitan melihat objek yang berada di dekatnya dengan jelas, sedangkan penglihatannya pada objek yang jauh relatif lebih baik. Hipermetropia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, dan mempengaruhi kualitas penglihatan seseorang.

Penyebab Hipermetropia

Hipermetropia terjadi ketika panjang bola mata lebih pendek dari yang seharusnya. Hal ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata fokus di belakang retina, bukan pada retina itu sendiri. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang menderita hipermetropia, di antaranya adalah:

  • Faktor keturunan: Jika salah satu atau kedua orang tua menderita hipermetropia, kemungkinan besar anaknya juga akan mengalami kondisi serupa.
  • Perubahan terkait usia: Seiring bertambahnya usia, lensa mata dapat kehilangan elastisitasnya, sehingga menyebabkan hipermetropia.
  • Bentuk bola mata: Jika bentuk bola mata lebih pendek dari biasanya, maka seseorang berisiko mengalami hipermetropia.
Baca Juga:  Cara Melihat WiFi yang Pernah Terhubung

Gejala Hipermetropia

Beberapa gejala yang umum dialami oleh penderita hipermetropia antara lain:

  • Mata terasa lelah atau sakit setelah membaca atau melihat objek dekat dalam waktu lama.
  • Kesulitan dalam fokus melihat objek yang berada dalam jarak dekat.
  • Sering mengalami sakit kepala terutama setelah melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus penglihatan pada objek dekat.
  • Mata menjadi kabur saat membaca atau menatap objek dekat.
  • Memiringkan kepala saat membaca atau melihat objek dekat guna memperbaiki fokus penglihatan.

Cara Mengatasi Hipermetropia

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipermetropia, di antaranya adalah:

  • Kacamata: Menggunakan kacamata dengan lensa khusus yang membantu mengoreksi hipermetropia.
  • Lensa kontak: Menggunakan lensa kontak yang sesuai dengan kondisi mata penderita hipermetropia.
  • Operasi mata: Melakukan operasi untuk merubah bentuk kornea agar dapat memperbaiki fokus penglihatan.

Pencegahan Hipermetropia

Terkait pencegahan hipermetropia, tidak ada langkah yang pasti untuk mencegah kondisi ini. Namun, beberapa tindakan dapat membantu menjaga kesehatan mata secara umum:

  • Menggunakan kacamata atau lensa kontak dengan resep yang tepat jika sudah terdiagnosis mengalami hipermetropia.
  • Menghindari terlalu sering melihat layar gadget dalam jangka waktu yang lama.
  • Melakukan istirahat yang cukup untuk mata, terutama setelah melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus penglihatan pada objek dekat.
  • Mengonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan mata, seperti sayuran hijau, ikan, dan buah-buahan yang kaya akan vitamin A.
Baca Juga:  Nonton Film Horror LK21 - Menikmati Seramnya Film Horor di LK21

Kesimpulan

Hipermetropia TTS adalah kondisi mata yang umum terjadi dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melihat objek yang berada dalam jarak dekat dengan jelas. Faktor keturunan, perubahan terkait usia, dan bentuk bola mata yang tidak normal dapat menjadi penyebab hipermetropia. Gejala yang umum dialami adalah mata lelah, kesulitan melihat objek dekat, dan sakit kepala. Untuk mengatasi hipermetropia, penderita dapat menggunakan kacamata, lensa kontak, atau memilih opsi operasi mata. Pencegahan hipermetropia melibatkan penggunaan kacamata yang tepat, menghindari penggunaan gadget dalam jangka waktu yang lama, istirahat yang cukup, dan asupan makanan sehat untuk mata. Dengan memahami hipermetropia dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko terjadinya masalah penglihatan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *