Pendahuluan
Tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai aturan yang telah ditetapkan. Surat Al-Maun merupakan surat ke-107 dalam Al-Quran yang terdiri dari 7 ayat. Dalam artikel ini, kita akan membahas hukum tajwid yang berlaku pada surat Al-Maun ayat 1-7.
Hukum Tajwid pada Surat Al-Maun Ayat 1
Pada ayat pertama surat Al-Maun, terdapat beberapa aturan tajwid yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah hukum idgham bighunnah. Idgham bighunnah terjadi ketika huruf nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ba berharakat fathah. Dalam hal ini, nun sukun atau tanwin tersebut harus dimasukkan ke dalam mulut dan suara nun tersebut harus didengungkan selama satu harakat.
Contoh penerapan hukum idgham bighunnah pada surat Al-Maun ayat 1 adalah pada kata “ilaa”. Huruf lam pada kata tersebut akan didengungkan selama satu harakat karena bertemu dengan nun sukun.
Hukum Tajwid pada Surat Al-Maun Ayat 2
Pada ayat kedua surat Al-Maun, salah satu aturan tajwid yang perlu diperhatikan adalah hukum izhar. Izhar terjadi ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf yang memiliki sifat izhar. Dalam hal ini, nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca dengan jelas dan tidak ada penggabungan suara dengan huruf yang berikutnya.
Contoh penerapan hukum izhar pada surat Al-Maun ayat 2 adalah pada kata “saailin”. Huruf nun pada kata tersebut harus dibaca dengan jelas dan tidak digabungkan dengan huruf sin yang berikutnya.
Hukum Tajwid pada Surat Al-Maun Ayat 3
Pada ayat ketiga surat Al-Maun, salah satu aturan tajwid yang perlu diperhatikan adalah hukum idgham ma’al ghunnah. Idgham ma’al ghunnah terjadi ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ya mati atau tanwin pada huruf selanjutnya. Dalam hal ini, nun mati atau tanwin tersebut harus dimasukkan ke dalam hidung dan suara nun tersebut harus didengungkan selama satu harakat.
Contoh penerapan hukum idgham ma’al ghunnah pada surat Al-Maun ayat 3 adalah pada kata “yaatim”. Huruf nun pada kata tersebut akan dimasukkan ke dalam hidung dan didengungkan selama satu harakat karena bertemu dengan huruf ya mati pada huruf selanjutnya.
Hukum Tajwid pada Surat Al-Maun Ayat 4
Pada ayat keempat surat Al-Maun, salah satu aturan tajwid yang perlu diperhatikan adalah hukum ikhfa. Ikhfa terjadi ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf yang memiliki sifat ikhfa. Dalam hal ini, nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca dengan sedikit penggabungan suara dengan huruf yang berikutnya.
Contoh penerapan hukum ikhfa pada surat Al-Maun ayat 4 adalah pada kata “laa”. Huruf nun pada kata tersebut harus dibaca dengan sedikit penggabungan suara dengan huruf lam yang berikutnya.
Hukum Tajwid pada Surat Al-Maun Ayat 5
Pada ayat kelima surat Al-Maun, terdapat beberapa aturan tajwid yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah hukum idgham mitslain. Idgham mitslain terjadi ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf lam yang memiliki sifat idgham mitslain. Dalam hal ini, nun mati atau tanwin tersebut harus digabungkan suaranya dengan huruf lam yang berikutnya.
Contoh penerapan hukum idgham mitslain pada surat Al-Maun ayat 5 adalah pada kata “yaluumuun”. Huruf nun pada kata tersebut harus digabungkan suaranya dengan huruf lam yang berikutnya.
Hukum Tajwid pada Surat Al-Maun Ayat 6
Pada ayat keenam surat Al-Maun, salah satu aturan tajwid yang perlu diperhatikan adalah hukum idzhar syafawi. Idzhar syafawi terjadi ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ya mati atau tanwin pada huruf selanjutnya. Dalam hal ini, nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca dengan jelas dan tidak ada penggabungan suara dengan huruf yang berikutnya.
Contoh penerapan hukum idzhar syafawi pada surat Al-Maun ayat 6 adalah pada kata “yadu’u”. Huruf nun pada kata tersebut harus dibaca dengan jelas dan tidak digabungkan dengan huruf ya mati pada huruf selanjutnya.
Hukum Tajwid pada Surat Al-Maun Ayat 7
Pada ayat ketujuh surat Al-Maun, salah satu aturan tajwid yang perlu diperhatikan adalah hukum idgham mutamathilain. Idgham mutamathilain terjadi ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf nun mati atau tanwin pada huruf selanjutnya. Dalam hal ini, nun mati atau tanwin tersebut harus digabungkan suaranya dengan huruf nun mati atau tanwin yang berikutnya.
Contoh penerapan hukum idgham mutamathilain pada surat Al-Maun ayat 7 adalah pada kata “nafi’in”. Huruf nun pada kata tersebut harus digabungkan suaranya dengan huruf nun yang berikutnya.
Kesimpulan
Dalam membaca surat Al-Maun 1-7, terdapat beberapa aturan tajwid yang perlu diperhatikan, seperti idgham bighunnah, izhar, idgham ma’al ghunnah, ikhfa, idgham mitslain, idzhar syafawi, dan idgham mutamathilain. Dengan memahami dan mengaplikasikan aturan-aturan ini, kita dapat memperbaiki cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai tajwid. Semoga artikel ini bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman kita tentang hukum tajwid pada surat Al-Maun 1-7.