Jelaskan Klasifikasi Kelompok Sosial Menurut Emile Durkheim

Diposting pada

Pengenalan

Emile Durkheim, seorang sosiolog terkenal dari Prancis, mengembangkan pandangan yang berbeda dalam memahami kelompok sosial. Menurut Durkheim, kelompok sosial adalah entitas yang independen dengan karakteristiknya sendiri, bukan sekadar kumpulan individu. Dia mengklasifikasikan kelompok sosial berdasarkan tipe dan tingkat integrasi sosial yang terjadi dalam kelompok tersebut.

Klasifikasi Kelompok Sosial Menurut Emile Durkheim

Dalam teori Durkheim, terdapat tiga tipe klasifikasi kelompok sosial, yaitu kelompok primer, kelompok sekunder, dan masyarakat. Setiap tipe memiliki karakteristik dan tingkat integrasi yang berbeda-beda.

Kelompok Primer

Kelompok primer menurut Durkheim adalah kelompok sosial yang memiliki tingkat integrasi sosial yang paling kuat. Kelompok ini terdiri dari individu yang memiliki hubungan yang sangat intim dan erat, seperti keluarga dan teman dekat. Hubungan di dalam kelompok primer didasarkan pada afeksi, keintiman, dan saling ketergantungan.

Kelompok primer memiliki peran yang penting dalam pembentukan nilai-nilai, norma, dan moralitas individu. Melalui interaksi di dalam kelompok primer, individu belajar tentang aturan sosial, kewajiban moral, dan tanggung jawab terhadap anggota kelompok.

Baca Juga:  Wakaf Termasuk Sedekah Jariyah Sebab

Kelompok primer juga memberikan rasa identitas dan keamanan bagi individu. Individu merasa diterima, dihargai, dan dilindungi dalam kelompok primer, sehingga mempengaruhi perkembangan kepribadian dan kesejahteraan psikologis mereka.

Kelompok Sekunder

Di sisi lain, kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang memiliki tingkat integrasi sosial yang lebih rendah dibandingkan kelompok primer. Kelompok ini terdiri dari individu yang memiliki interaksi yang lebih formal dan dangkal, seperti rekan kerja, teman sekolah, dan kelompok hobi.

Interaksi di dalam kelompok sekunder didasarkan pada tujuan bersama, kepentingan yang spesifik, atau kegiatan yang sama. Individu dalam kelompok ini mungkin tidak memiliki afeksi yang kuat satu sama lain dan hubungan mereka cenderung lebih impersonal.

Kelompok sekunder biasanya memiliki struktur yang lebih formal, dengan aturan dan norma yang ditetapkan secara jelas. Mereka juga cenderung memiliki tujuan yang lebih terbatas, seperti mencapai target penjualan dalam bisnis atau menyelesaikan proyek dalam tim kerja.

Masyarakat

Tingkat integrasi sosial yang paling rendah terdapat pada masyarakat menurut Durkheim. Masyarakat adalah kelompok sosial yang terdiri dari berbagai kelompok primer dan sekunder yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.

Baca Juga:  Kere Adalah: Makanan Khas Indonesia yang Menggugah Selera

Masyarakat memiliki struktur sosial yang kompleks, dengan berbagai peran dan posisi yang berbeda-beda. Individu dalam masyarakat berinteraksi berdasarkan peran sosial yang mereka miliki, seperti peran sebagai warga negara, pekerja, atau anggota keluarga.

Integrasi sosial dalam masyarakat ditopang oleh norma-norma, nilai-nilai, dan sistem hukum yang mengatur kehidupan bersama. Setiap individu dalam masyarakat memiliki tanggung jawab untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan demi keberlangsungan masyarakat yang harmonis.

Kesimpulan

Emile Durkheim mengklasifikasikan kelompok sosial menjadi kelompok primer, kelompok sekunder, dan masyarakat berdasarkan tingkat integrasi sosial yang terjadi di dalamnya. Kelompok primer memiliki tingkat integrasi tertinggi, diikuti oleh kelompok sekunder, dan masyarakat memiliki tingkat integrasi terendah.

Pemahaman tentang klasifikasi ini penting dalam memahami dinamika sosial dan hubungan antarindividu dalam masyarakat. Setiap kelompok sosial memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam membentuk nilai-nilai, norma, dan moralitas individu serta mempengaruhi perkembangan sosial secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *