Qunut merupakan salah satu doa yang dilakukan dalam shalat. Doa ini biasanya dilakukan pada rakaat terakhir dalam shalat subuh, setelah rukuk kedua sebelum sujud. Qunut memiliki tujuan untuk memohon perlindungan, rahmat, dan hidayah dari Allah SWT.
Namun, ada perbedaan pendapat di kalangan umat Islam terkait pelaksanaan qunut ini. Salah satu perbedaan pendapat tersebut terjadi antara Muhammadiyah dengan beberapa aliran lainnya. Ternyata, Muhammadiyah memiliki alasan yang kuat mengapa mereka tidak melaksanakan qunut dalam shalat mereka.
1. Berdasarkan Ijtihad Ulama Muhammadiyah
Alasan pertama mengapa Muhammadiyah tidak qunut adalah berdasarkan ijtihad ulama Muhammadiyah. Ijtihad adalah proses interpretasi dan penafsiran hukum Islam oleh ulama. Muhammadiyah memiliki pandangan bahwa qunut bukanlah bagian dari sunnah Rasulullah SAW dan juga tidak termasuk dalam ibadah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, Muhammadiyah memutuskan untuk tidak melaksanakan qunut dalam shalat mereka berdasarkan ijtihad ulama mereka. Mereka menganggap bahwa qunut bukanlah bagian dari ajaran Islam yang seharusnya diikuti.
2. Mengutamakan Kesederhanaan Dalam Ibadah
Salah satu prinsip yang dipegang teguh oleh Muhammadiyah adalah kesederhanaan dalam beribadah. Muhammadiyah mengajarkan untuk mengikuti ajaran Islam yang sederhana dan tidak terlalu banyak melakukan penambahan-penambahan ibadah yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Menurut Muhammadiyah, ibadah yang sederhana adalah ibadah yang paling dekat dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Oleh karena itu, mereka tidak melaksanakan qunut karena menganggapnya sebagai penambahan ibadah yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW.
3. Menghindari Perpecahan dan Pertentangan
Muhammadiyah juga menghindari pelaksanaan qunut dalam shalat mereka agar tidak menimbulkan perpecahan dan pertentangan di antara umat Islam. Mereka menganggap bahwa perbedaan pendapat dalam masalah ini adalah hal yang wajar dan tidak perlu menjadi penyebab perpecahan di antara umat Islam.
Sebagai organisasi Islam yang besar, Muhammadiyah berusaha untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk tidak melaksanakan qunut agar tidak memicu perpecahan dan pertentangan di kalangan umat Islam.
4. Fokus pada Hal-Hal yang Lebih Penting
Muhammadiyah juga berpendapat bahwa ada hal-hal yang lebih penting untuk difokuskan dalam beribadah daripada melaksanakan qunut. Mereka berkeyakinan bahwa ibadah yang lebih penting adalah menjalankan rukun Islam yang lima, yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji.
Dengan tidak melaksanakan qunut, Muhammadiyah dapat fokus pada hal-hal yang dianggap lebih penting dalam beribadah. Mereka menganggap bahwa qunut bukanlah ibadah yang harus menjadi prioritas utama dalam menjalankan ajaran Islam.
Dalam kesimpulannya, Muhammadiyah tidak melaksanakan qunut dalam shalat mereka berdasarkan ijtihad ulama mereka. Mereka mengutamakan kesederhanaan dalam beribadah, menghindari perpecahan dan pertentangan, serta fokus pada hal-hal yang dianggap lebih penting dalam menjalankan ajaran Islam. Meskipun ada perbedaan pendapat dalam hal ini, tetaplah menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam.