Klasifikasi Emile Durkheim: Pendekatan dan Kontribusinya dalam Sosiologi

Diposting pada

Pendahuluan

Emile Durkheim adalah seorang ahli sosiologi terkenal yang hidup pada abad ke-19 dan dikenal karena kontribusinya yang besar dalam mengembangkan teori-teori sosiologi modern. Salah satu kontribusi utamanya adalah klasifikasinya tentang masyarakat dan fenomena sosial. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang klasifikasi Emile Durkheim dan bagaimana pendekatannya mempengaruhi bidang sosiologi.

Emile Durkheim dan Sosiologi

Emile Durkheim dianggap sebagai salah satu bapak pendiri sosiologi modern. Ia lahir pada tahun 1858 di Prancis dan menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mempelajari dan menganalisis masyarakat. Durkheim percaya bahwa sosiologi adalah ilmu yang dapat mengungkap hukum-hukum sosial yang mengatur perilaku manusia dalam masyarakat.

Klasifikasi Masyarakat oleh Emile Durkheim

Dalam karyanya yang terkenal, “The Division of Labor in Society” (1893), Durkheim mengemukakan klasifikasi masyarakat berdasarkan tingkat solidaritas sosial yang ada di dalamnya. Ia membagi masyarakat menjadi dua tipe utama, yaitu masyarakat mekanik dan organik.

Baca Juga:  Mengapa Tanaman yang Mengalami Klorosis Ditandai dengan Gejala Daunnya

Masyarakat Mekanik

Masyarakat mekanik adalah bentuk masyarakat primitif yang ditandai oleh solidaritas mekanik. Dalam masyarakat ini, anggota-anggota masyarakat saling bergantung satu sama lain karena mereka memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang serupa. Solidaritas sosial di sini didasarkan pada keseragaman dan persamaan dalam cara hidup dan pandangan dunia.

Masyarakat mekanik sering kali ditemukan dalam masyarakat tradisional yang masih sangat tergantung pada pertanian atau kegiatan ekonomi sederhana lainnya. Anggota masyarakat mekanik cenderung memiliki kesadaran kolektif dan mengikuti norma-norma yang sangat kaku dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Organik

Sebaliknya, masyarakat organik adalah bentuk masyarakat modern yang berkembang seiring dengan perkembangan industri dan kompleksitas sosial. Solidaritas sosial di sini didasarkan pada saling ketergantungan ekonomi dan spesialisasi kerja. Setiap individu memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam masyarakat organik.

Dalam masyarakat organik, individu-individu cenderung memiliki kebebasan yang lebih besar dalam mengambil keputusan dan menentukan jalan hidup mereka. Masyarakat ini juga lebih cenderung memiliki peraturan dan hukum yang lebih kompleks untuk mengatur interaksi sosial.

Baca Juga:  Kelompok Formal dan Informal dalam Sosiologi

Kontribusi Durkheim dalam Sosiologi

Pendekatan klasifikasi Durkheim memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan sosiologi. Ia mengajarkan pentingnya memahami struktur sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat. Klasifikasinya tentang masyarakat membantu para sosiolog untuk memahami bagaimana masyarakat berfungsi dan bagaimana individu-individu saling terkait satu sama lain dalam lingkungan sosial.

Teori Durkheim juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang perkembangan masyarakat dari waktu ke waktu. Ia menunjukkan perubahan dari masyarakat mekanik yang tradisional menjadi masyarakat organik yang modern. Durkheim menyoroti pentingnya perkembangan ekonomi dan perubahan sosial dalam membentuk solidaritas sosial di dalam masyarakat.

Kesimpulan

Dalam penelitiannya tentang klasifikasi masyarakat, Emile Durkheim memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bidang sosiologi. Pendekatannya yang membagi masyarakat menjadi masyarakat mekanik dan organik membantu kita memahami perbedaan dan perubahan dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Klasifikasi Emile Durkheim menjadi salah satu dasar penting dalam mempelajari sosiologi dan memahami fenomena sosial dalam masyarakat kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *