Garis leher adalah salah satu fitur penting pada tubuh manusia. Selain berfungsi sebagai penghubung antara kepala dan tubuh, leher juga memiliki peran dalam menyokong berbagai organ vital seperti pembuluh darah, saraf, dan saluran pernapasan. Dalam artikel ini, kita akan membahas macam-macam garis leher yang ada dan fungsinya masing-masing.
1. Garis leher anterior
Garis leher anterior terletak di bagian depan leher, membentang dari dagu hingga tulang dada. Garis ini sangat penting dalam prosedur medis seperti intubasi, trakeostomi, dan pembedahan pada organ-organ leher seperti kelenjar tiroid. Selain itu, garis ini juga digunakan sebagai patokan dalam pengukuran leher pada pemeriksaan klinis.
2. Garis leher posterior
Garis leher posterior terletak di bagian belakang leher, sejajar dengan tulang belakang. Garis ini penting dalam pemeriksaan fisik dan pengukuran leher secara klinis. Selain itu, garis leher posterior juga berguna dalam prosedur pembedahan pada tulang belakang leher, seperti fusi tulang belakang.
3. Garis leher lateral
Garis leher lateral terletak di sisi leher, menghubungkan garis leher anterior dan posterior. Garis ini digunakan sebagai patokan dalam prosedur medis, seperti pembedahan pada leher dan pembuluh darah leher. Garis leher lateral juga digunakan dalam pengukuran lebar leher pada pemeriksaan klinis.
4. Garis leher tengah
Garis leher tengah merupakan garis imaginatif yang menghubungkan tengah-tengah garis leher anterior dan posterior. Garis ini penting dalam prosedur pembedahan pada organ-organ leher, seperti pengangkatan tumor atau kista.
5. Garis leher atas dan bawah
Garis leher atas dan bawah merupakan patokan dalam pengukuran tinggi leher pada pemeriksaan klinis. Garis leher atas terletak di atas garis leher anterior, sedangkan garis leher bawah terletak di bawah garis leher anterior. Pengukuran tinggi leher ini berguna dalam menentukan ukuran kalung leher yang digunakan pada penderita trauma leher atau cedera tulang belakang leher.
6. Garis leher tengah dan tepi
Garis leher tengah dan tepi digunakan untuk menentukan lokasi dan ukuran organ-organ leher dalam prosedur medis seperti biopsi atau pengangkatan kelenjar getah bening. Garis leher tengah menghubungkan tengah-tengah garis leher anterior dan posterior, sedangkan garis leher tepi mengikuti batas tepi leher.
7. Garis leher otot sternokleidomastoideus
Garis leher otot sternokleidomastoideus mengikuti kontur otot sternokleidomastoideus pada leher. Otot ini berperan dalam gerakan kepala dan leher. Garis ini berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada otot ini, seperti tortikolis.
8. Garis leher arteri karotis
Garis leher arteri karotis mengikuti lintasan arteri karotis yang penting dalam membawa darah ke otak. Garis ini digunakan dalam prosedur medis seperti pengukuran tekanan darah, pengambilan sampel darah, dan prosedur pembedahan pada arteri karotis.
9. Garis leher vena jugularis
Garis leher vena jugularis mengikuti lintasan vena jugularis yang penting dalam mengalirkan darah kembali ke jantung. Garis ini digunakan dalam prosedur medis seperti pemasangan kateter vena sentral dan pengukuran tekanan vena sentral.
10. Garis leher kelenjar tiroid
Garis leher kelenjar tiroid digunakan untuk menentukan lokasi dan ukuran kelenjar tiroid dalam prosedur medis seperti biopsi atau pembedahan pada kelenjar tiroid. Garis ini juga berguna dalam pemeriksaan klinis untuk mengevaluasi pembesaran atau kelainan pada kelenjar tiroid.
11. Garis leher kelenjar getah bening
Garis leher kelenjar getah bening digunakan untuk menentukan lokasi dan ukuran kelenjar getah bening dalam prosedur medis seperti biopsi atau pengangkatan kelenjar getah bening. Garis ini penting dalam penilaian dan pengobatan kanker leher dan tumor pada kelenjar getah bening.
12. Garis leher laring
Garis leher laring mengikuti kontur laring yang penting dalam prosedur medis seperti pembedahan pada laring dan pemasangan tabung endotrakeal. Garis ini juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada laring, seperti kanker laring atau pita suara.
13. Garis leher faring
Garis leher faring mengikuti kontur faring yang penting dalam prosedur medis seperti pembedahan pada faring dan pemasangan tabung endotrakeal. Garis ini juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada faring, seperti infeksi tenggorokan atau radang faring.
14. Garis leher saluran pernapasan
Garis leher saluran pernapasan mengikuti kontur saluran pernapasan yang penting dalam prosedur medis seperti pembedahan pada saluran pernapasan dan pemasangan tabung endotrakeal. Garis ini juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada saluran pernapasan, seperti sumbatan saluran pernapasan atau trauma pada saluran pernapasan.
15. Garis leher esofagus
Garis leher esofagus mengikuti kontur esofagus yang penting dalam prosedur medis seperti pembedahan pada esofagus dan pemasangan tabung nasogastrik. Garis ini juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada esofagus, seperti penyakit refluks gastroesofagus atau kanker esofagus.
16. Garis leher tulang belakang
Garis leher tulang belakang mengikuti kontur tulang belakang leher yang penting dalam prosedur pembedahan pada tulang belakang leher, seperti fusi tulang belakang atau pengangkatan hernia nukleus pulposus. Garis ini juga digunakan dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada tulang belakang leher, seperti kifosis atau hernia tulang belakang.
17. Garis leher saraf spinal
Garis leher saraf spinal mengikuti lintasan saraf spinal yang penting dalam prosedur pembedahan pada saraf spinal, seperti dekompresi saraf spinal atau pengangkatan tumor spinal. Garis ini juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada saraf spinal, seperti herniasi diskus intervertebralis atau radikulopati servikal.
18. Garis leher parotis
Garis leher parotis mengikuti kontur kelenjar parotis yang penting dalam prosedur medis seperti biopsi atau pembedahan pada kelenjar parotis. Garis ini juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada kelenjar parotis, seperti infeksi atau tumor parotis.
19. Garis leher submandibula
Garis leher submandibula mengikuti kontur kelenjar submandibula yang penting dalam prosedur medis seperti biopsi atau pembedahan pada kelenjar submandibula. Garis ini juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada kelenjar submandibula, seperti infeksi atau tumorsubmandibula.
20. Garis leher submental
Garis leher submental mengikuti kontur daerah submental di bawah dagu. Garis ini penting dalam prosedur medis seperti biopsi atau pembedahan pada daerah submental. Garis leher submental juga digunakan dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada daerah submental, seperti pembengkakan kelenjar getah bening atau lipoma.
21. Garis leher infrahyoid
Garis leher infrahyoid mengikuti kontur otot infrahyoid yang terletak di bawah tulang hyoid. Otot ini berperan dalam gerakan menurunkan laring dan menstabilkan leher. Garis ini digunakan dalam prosedur medis seperti biopsi atau pembedahan pada otot infrahyoid. Garis leher infrahyoid juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada otot ini, seperti hipotiroidisme atau struma.
22. Garis leher suprasternal
Garis leher suprasternal terletak di atas tulang suprasternal yang terletak di depan leher. Garis ini penting dalam prosedur medis seperti biopsi atau pembedahan pada daerah suprasternal. Garis leher suprasternal juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada daerah suprasternal, seperti pembesaran kelenjar getah bening atau tumor.
23. Garis leher clavicle
Garis leher clavicle mengikuti kontur tulang klavikula yang terletak di depan leher. Garis ini penting dalam prosedur medis seperti pembedahan pada klavikula atau pemasangan kateter sentral pada vena subklavia. Garis leher clavicle juga digunakan dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada daerah klavikula, seperti fraktur klavikula atau infeksi pada daerah klavikula.
24. Garis leher mandibular
Garis leher mandibular mengikuti kontur tulang mandibula yang membentuk rahang bawah. Garis ini penting dalam prosedur medis seperti pembedahan pada tulang mandibula atau pemasangan implan gigi. Garis leher mandibular juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada tulang mandibula, seperti fraktur mandibula atau dislokasi temporomandibular.
25. Garis leher mental
Garis leher mental mengikuti kontur daerah mental atau dagu. Garis ini penting dalam prosedur medis seperti pembedahan pada daerah mental atau pengobatan gangguan pada daerah dagu, seperti pembesaran kelenjar getah bening atau lipoma.
26. Garis leher hyoid
Garis leher hyoid mengikuti kontur tulang hyoid yang terletak di tengah leher. Tulang hyoid berperan penting dalam penopang dan pergerakan lidah serta laring. Garis ini digunakan dalam prosedur medis seperti biopsi atau pembedahan pada tulang hyoid. Garis leher hyoid juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada tulang hyoid, seperti fraktur hyoid atau kelainan lidah.
27. Garis leher jugular
Garis leher jugular mengikuti kontur vena jugularis yang penting dalam mengalirkan darah kembali ke jantung. Garis ini penting dalam prosedur medis seperti pemasangan kateter vena sentral pada vena jugularis. Garis leher jugular juga digunakan dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada vena jugularis, seperti trombosis vena jugularis atau infeksi pada vena jugularis.
28. Garis leher subclavian
Garis leher subclavian mengikuti kontur arteri subklavia yang penting dalam membawa darah ke lengan atas. Garis ini digunakan dalam prosedur medis seperti pengambilan sampel darah atau pembedahan pada arteri subklavia. Garis leher subclavian juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada arteri subklavia, seperti stenosis arteri subklavia atau aneurisma arteri subklavia.
29. Garis leher omohyoid
Garis leher omohyoid mengikuti kontur otot omohyoid yang berperan dalam menurunkan laring dan menstabilkan leher. Garis ini digunakan dalam prosedur medis seperti biopsi atau pembedahan pada otot omohyoid. Garis leher omohyoid juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada otot ini, seperti peradangan otot atau cedera pada otot omohyoid.
30. Garis leher trapezius
Garis leher trapezius mengikuti kontur otot trapezius yang berperan dalam gerakan kepala dan leher. Garis ini penting dalam prosedur medis seperti biopsi atau pembedahan pada otot trapezius. Garis leher trapezius juga berguna dalam evaluasi dan pengobatan gangguan pada otot ini, seperti nyeri otot atau spasme pada otot trapezius.
Kesimpulan
Macam-macam garis leher memiliki peran yang penting dalam prosedur medis, pengukuran klinis, dan evaluasi gangguan pada leher serta organ-organ yang ada di dalamnya. Dalam melakukan prosedur medis atau pemeriksaan klinis, pengetahuan mengenai garis leher yang tepat sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan dan keselamatan pasien. Semoga artikel ini bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman mengenai berbagai macam garis leher dan fungsinya.