Makanan Rawon Berasal dari Daerah

Diposting pada

Makanan rawon merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang memiliki rasa gurih dan kaya rempah. Makanan ini berasal dari daerah Jawa Timur, lebih tepatnya dari kota Surabaya. Rawon terkenal dengan kuahnya yang hitam pekat dan menggunakan bahan utama daging sapi.

Sejarah Rawon

Rawon memiliki sejarah yang cukup panjang dalam perkembangannya. Konon, makanan ini sudah ada sejak abad ke-10 pada masa Kerajaan Majapahit. Namun, pada saat itu, rawon masih berupa bubur daging yang diberi campuran bumbu dan rempah-rempah.

Pada masa itu, rawon merupakan makanan yang hanya disantap oleh bangsawan atau orang-orang kaya. Hal ini dikarenakan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat rawon cukup mahal dan sulit didapatkan. Selain itu, proses memasak rawon juga memakan waktu yang cukup lama.

Pada abad ke-19, rawon mulai dikenal oleh masyarakat umum di Surabaya. Saat itu, rawon dijual oleh pedagang kaki lima yang menjajakan makanan ini di pinggir jalan. Dalam perkembangannya, rawon menjadi semakin populer dan banyak dijual di warung-warung makan.

Bahan Utama Rawon

Bahan utama dalam pembuatan rawon adalah daging sapi. Daging yang digunakan biasanya adalah daging sapi bagian sandung lamur atau iga. Daging ini memiliki tekstur yang empuk dan banyak mengandung lemak yang memberikan cita rasa khas pada rawon.

Baca Juga:  Macam-macam Motherboard: Memahami Jenis Motherboard yang Tepat Untuk Kebutuhan Anda

Selain daging sapi, bahan-bahan lain yang digunakan dalam pembuatan rawon antara lain adalah keluak, kluwak, lengkuas, serai, jahe, bawang merah, bawang putih, cabai, dan kunyit. Bahan-bahan ini dihaluskan dan dicampur menjadi bumbu yang memberikan cita rasa khas pada kuah rawon.

Cara Memasak Rawon

Untuk memasak rawon, pertama-tama daging sapi direbus hingga empuk. Setelah itu, daging dipotong-potong sesuai dengan selera. Bumbu-bumbu yang telah dihaluskan kemudian ditumis hingga harum.

Setelah bumbu matang, masukkan daging sapi yang telah dipotong ke dalam tumisan bumbu. Aduk rata hingga bumbu meresap ke dalam daging. Tambahkan air secukupnya dan masak dengan api kecil selama beberapa jam hingga kuah rawon mengental dan bumbu meresap sempurna.

Saat menyajikan rawon, hidangkan dengan nasi putih hangat dan berbagai pelengkap seperti sambal terasi, tauge, daun bawang, dan irisan jeruk nipis. Kuah rawon yang hitam pekat dan daging sapi yang empuk akan memanjakan lidah Anda.

Keunikan Rawon

Rawon memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda dengan masakan daging lainnya. Salah satu keunikan rawon terletak pada penggunaan bahan keluak atau kluwak. Keluak memiliki rasa pahit yang khas dan memberikan warna hitam pada kuah rawon.

Baca Juga:  Contoh Takhalli adalah - Mengenal Pengertian dan Penerapannya

Keunikan lainnya terletak pada proses memasak rawon yang memakan waktu yang cukup lama. Proses memasak yang lambat membuat daging sapi menjadi empuk dan bumbu meresap sempurna ke dalam daging. Hal ini akan menghasilkan cita rasa yang lezat dan kaya rempah.

Popularitas Rawon di Indonesia

Rawon menjadi salah satu makanan khas Indonesia yang sangat populer di berbagai daerah. Tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga di daerah lain seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surakarta. Banyak warung-warung makan dan restoran yang menyajikan rawon sebagai menu utama.

Popularitas rawon tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional. Banyak turis asing yang mencoba dan menyukai cita rasa rawon. Hal ini membuat rawon semakin dikenal di kancah internasional dan menjadi salah satu kuliner Indonesia yang terkenal.

Kesimpulan

Rawon merupakan makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Timur, terutama Surabaya. Makanan ini memiliki kuah hitam pekat dan menggunakan bahan utama daging sapi. Rawon memiliki sejarah panjang dan proses memasak yang memakan waktu lama.

Bahan-bahan utama dalam pembuatan rawon antara lain adalah daging sapi, keluak, dan berbagai rempah-rempah. Keunikan rawon terletak pada penggunaan keluak dan proses memasak yang lambat. Rawon juga sangat populer di Indonesia dan mendapat perhatian dari wisatawan asing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *