Mengapa Jengkal Bukan Merupakan Satuan Baku

Diposting pada

Apa itu Satuan Baku?

Satuan baku adalah unit pengukuran yang ditetapkan secara resmi dan umum digunakan dalam suatu negara atau wilayah. Satuan baku digunakan untuk memastikan konsistensi dan keseragaman dalam pengukuran, sehingga memudahkan komunikasi dan pertukaran informasi antara individu, institusi, dan negara-negara yang berbeda.

Apa itu Jengkal?

Jengkal adalah salah satu satuan panjang yang digunakan dalam pengukuran tradisional di Indonesia. Secara umum, jengkal merupakan panjang jari tengah tangan, yaitu sekitar 20-25 sentimeter. Namun, ukuran jengkal dapat bervariasi tergantung pada ukuran tangan masing-masing individu.

Penggunaan Jengkal dalam Pengukuran Tradisional

Jengkal merupakan satuan pengukuran yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia, terutama dalam konteks yang lebih informal. Misalnya, jengkal sering digunakan untuk mengukur panjang kain, jarak antara dua titik, atau tinggi suatu benda.

Dalam kebudayaan Indonesia, penggunaan jengkal juga terlihat dalam beberapa tradisi dan upacara adat. Misalnya, dalam upacara pernikahan adat Jawa, calon pengantin wanita akan diukur menggunakan jengkal oleh ibu atau neneknya. Hal ini melambangkan pengukuran panjang hidup yang diharapkan untuk calon pengantin.

Baca Juga:  Layar HP Putih Tapi Nyala: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa Jengkal Bukan Satuan Baku?

Jengkal tidak dianggap sebagai satuan baku karena ukurannya yang tidak konsisten dan tidak dapat diukur dengan akurasi yang tinggi. Ukuran jengkal sangat tergantung pada ukuran tangan individu yang mengukur, sehingga dapat berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya.

Hal ini menjadi kendala dalam konteks pengukuran yang membutuhkan tingkat akurasi yang tinggi, seperti dalam bidang ilmiah, teknik, dan perdagangan internasional. Dalam situasi tersebut, satuan baku yang dapat diukur dengan akurasi universal, seperti meter atau centimeter, lebih disukai untuk memastikan keakuratan dan keseragaman pengukuran.

Perkembangan Penggunaan Satuan Baku di Indonesia

Meskipun jengkal bukan merupakan satuan baku yang diakui secara resmi, Indonesia telah mengadopsi sistem metrik sebagai satuan pengukuran resmi sejak tahun 1862. Pada saat itu, pemerintah Hindia Belanda memperkenalkan satuan-satuan metrik, seperti meter, kilogram, dan liter, yang diadopsi dari sistem pengukuran internasional yang digunakan oleh banyak negara di dunia.

Penggunaan satuan metrik dalam sistem pengukuran resmi merupakan upaya untuk memastikan keseragaman dan konsistensi dalam perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan negara-negara lain di dunia. Selain itu, penggunaan satuan metrik juga memudahkan komunikasi dan pertukaran informasi dalam skala global.

Baca Juga:  Youtube Vanced Tidak Bisa Dibuka: Solusi Mengatasi Masalah

Kesimpulan

Meskipun jengkal merupakan satuan pengukuran yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia, namun jengkal tidak dianggap sebagai satuan baku karena ukurannya yang tidak konsisten. Satuan baku yang diakui secara resmi di Indonesia adalah satuan metrik, seperti meter, kilogram, dan liter. Penggunaan satuan baku ini memastikan konsistensi, keakuratan, dan keseragaman dalam pengukuran, terutama dalam konteks perdagangan internasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *