Mengapa Kecepatan Turun Penerjun Payung Melambat Setelah Parasut Terbuka

Diposting pada

Mungkin Anda pernah bertanya-tanya mengapa kecepatan turun penerjun payung melambat setelah parasut terbuka. Fenomena ini menimbulkan rasa penasaran bagi banyak orang. Dalam artikel ini, kita akan menjawab pertanyaan tersebut dengan menjelaskan tentang prinsip fisika yang terlibat dalam proses tersebut. Mari kita lihat lebih lanjut!

1. Gaya Gravitasi

Saat penerjun payung melompat dari pesawat, dia akan mengalami gaya gravitasi yang menariknya ke bawah. Gaya gravitasi ini adalah kekuatan yang bertanggung jawab atas percepatan penerjun menuju bumi.

2. Kecepatan Awal

Pada awalnya, penerjun payung akan memiliki kecepatan yang cukup tinggi karena gaya gravitasi yang bekerja pada tubuhnya. Kecepatan inilah yang membuat penerjun merasakan sensasi jatuh bebas dan adrenalin yang tinggi.

3. Parasut Terbuka

Saat parasut terbuka, kecepatan penerjun mulai melambat secara signifikan. Hal ini terjadi karena adanya gaya hambat udara yang bekerja pada parasut dan tubuh penerjun.

Baca Juga:  Menjadi Otaku dengan Menonton Kimetsu no Yaiba

4. Gaya Hambat Udara

Gaya hambat udara adalah kekuatan yang bertentangan dengan arah gerakan objek yang bergerak melalui udara. Semakin besar luas permukaan objek dan kecepatannya, semakin besar pula gaya hambat udara yang bekerja.

5. Luas Permukaan Parasut

Parasut memiliki luas permukaan yang cukup besar. Ketika parasut terbuka, luas permukaan ini menimbulkan gaya hambat udara yang signifikan. Gaya hambat udara ini bekerja ke atas, sehingga mengurangi kecepatan turun penerjun.

6. Kecepatan Terminal

Kecepatan terminal adalah kecepatan maksimum yang dapat dicapai oleh objek yang jatuh bebas melalui udara. Ketika kecepatan penerjun turun dan kecepatan hambatan udara seimbang, penerjun mencapai kecepatan terminal.

7. Pencapaian Kecepatan Terminal

Pada awalnya, penerjun payung memiliki kecepatan yang melebihi kecepatan terminal. Namun, ketika parasut terbuka, gaya hambat udara mulai bertambah besar sehingga mengurangi kecepatan penerjun. Akhirnya, penerjun mencapai kecepatan terminal yang lebih rendah.

8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Terminal

Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan terminal adalah massa penerjun, luas permukaan parasut, dan gaya hambat udara. Semakin besar massa penerjun, semakin tinggi pula kecepatan terminalnya. Semakin besar luas permukaan parasut, semakin rendah kecepatan terminal penerjun. Sedangkan, semakin besar gaya hambat udara, semakin rendah pula kecepatan terminalnya.

Baca Juga:  Peluang Kerja Lulusan Teknik Sipil Wanita

9. Keuntungan Kecepatan Terminal yang Rendah

Kecepatan terminal yang rendah memiliki beberapa keuntungan bagi penerjun payung. Pertama, penerjun dapat memiliki kontrol yang lebih baik terhadap arah dan posisi tubuhnya. Kedua, penerjun dapat memperpanjang waktu terjunnya sehingga dapat menikmati pengalaman yang lebih lama.

10. Kesimpulan

Jadi, mengapa kecepatan turun penerjun payung melambat setelah parasut terbuka? Hal ini disebabkan oleh gaya hambat udara yang bekerja pada parasut dan tubuh penerjun. Gaya hambat udara ini mengurangi kecepatan turun penerjun hingga mencapai kecepatan terminal. Kecepatan terminal yang rendah memberikan keuntungan dalam hal kontrol dan durasi terjun. Semoga penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena ini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *