Mengapa Harus Bertawakal?
Manusia adalah makhluk yang memiliki keterbatasan. Meskipun telah dilengkapi dengan akal dan kemampuan untuk berpikir, masih banyak hal di dunia ini yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Oleh karena itu, manusia perlu belajar untuk bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Definisi Bertawakal
Bertawakal berasal dari kata wakala yang berarti menggantungkan harapan dan kepercayaan sepenuhnya kepada Allah. Bertawakal merupakan sikap tunduk dan patuh kepada kehendak-Nya serta meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas izin-Nya.
Keutamaan Bertawakal
Bertawakal memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah dapat memberikan ketenangan dan kedamaian dalam menjalani hidup. Ketika seseorang bertawakal, ia melepaskan segala beban dan kekhawatiran kepada Tuhan, sehingga hidupnya menjadi lebih ringan dan tenteram.
Selain itu, bertawakal juga dapat memberikan kekuatan dan keyakinan dalam menghadapi tantangan hidup. Ketika menghadapi situasi sulit atau masalah yang kompleks, seseorang yang bertawakal akan merasa yakin bahwa Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik baginya.
Bertawakal dalam Kehidupan Sehari-hari
Bertawakal bukanlah sekedar kata-kata yang diucapkan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Bertawakal dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan cara:
1. Berdoa
Salah satu bentuk bertawakal adalah dengan berdoa kepada Allah. Dalam doa, seseorang mengungkapkan segala harapannya kepada-Nya dan memohon petunjuk serta perlindungan-Nya dalam menjalani hidup.
2. Berusaha dan Berikhtiar
Walaupun manusia harus bertawakal kepada Allah, bukan berarti manusia hanya perlu berdiam diri dan berharap semata. Manusia tetap harus berusaha dan berikhtiar untuk mencapai tujuan hidupnya. Bertawakal sejalan dengan berusaha dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh.
3. Menerima Takdir
Sikap penerimaan terhadap takdir adalah bagian dari bertawakal. Manusia harus menerima segala kejadian yang terjadi di hidupnya sebagai takdir yang telah ditentukan oleh Allah. Dengan menerima takdir, manusia akan lebih ikhlas dan tidak terlalu merasa kecewa atau putus asa ketika menghadapi cobaan atau kegagalan.
Contoh-contoh Bertawakal dalam Al-Quran
Al-Quran sebagai petunjuk hidup bagi umat Muslim juga memberikan banyak contoh tentang bertawakal. Salah satunya adalah kisah Nabi Ibrahim ketika ia diperintahkan untuk meninggalkan istrinya dan putranya di tengah padang pasir yang tandus. Meskipun dihadapkan pada situasi yang sulit, Nabi Ibrahim tetap bertawakal kepada Allah dan yakin bahwa Allah akan melindungi keluarganya.
Kesimpulan
Dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian, manusia perlu belajar untuk bertawakal kepada Allah. Bertawakal bukan berarti berdiam diri dan mengharapkan segala sesuatu datang dengan sendirinya, tetapi juga harus berusaha dan berikhtiar. Dengan bertawakal, manusia akan merasakan ketenangan, kekuatan, dan keyakinan dalam menjalani hidup. Semoga kita semua dapat menjadi manusia yang bertawakal dan selalu mengandalkan kekuatan dan petunjuk dari Allah SWT.