Pada Perkembangbiakan Tumbuhan Paku, Sel Telur Dihasilkan Oleh

Diposting pada

Pada perkembangbiakan tumbuhan paku, sel telur dihasilkan oleh organ reproduksi betina yang disebut dengan arkegonium. Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang memiliki siklus hidup dengan pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Dalam siklus hidupnya, tumbuhan paku menghasilkan spora yang kemudian tumbuh menjadi generasi gametofit yang menghasilkan sel telur dan sperma.

Perkembangbiakan Pada Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku memiliki siklus hidup yang disebut dengan siklus hidup heterosporik. Artinya, dalam siklus hidupnya, tumbuhan paku menghasilkan dua jenis spora yang berbeda, yaitu spora megaspora dan spora mikrospora. Spora megaspora akan tumbuh menjadi tumbuhan betina atau gametofit betina, sedangkan spora mikrospora akan tumbuh menjadi tumbuhan jantan atau gametofit jantan.

Pada tumbuhan paku, organ reproduksi betina yang menghasilkan sel telur disebut arkegonium. Arkegonium biasanya terdapat pada bagian bawah daun yang disebut dengan sporofili betina. Sporofili betina ini membentuk kelompok-kelompok kecil yang disebut sorus. Setiap sorus terdiri dari beberapa daun yang disebut sporofili betina yang membungkus arkegonium dan organ reproduksi betina lainnya.

Baca Juga:  Toyota 2023 Indonesia: Mobil Terbaru yang Mengesankan

Arkegonium memiliki bentuk yang mirip dengan tabung kecil yang terdiri dari leher dan rongga arkegonium. Di dalam rongga inilah sel telur atau oosit dihasilkan. Sel telur ini nantinya akan digunakan untuk pembuahan atau fertilisasi oleh sperma yang dihasilkan oleh tumbuhan jantan atau gametofit jantan.

Proses Pembuahan Pada Tumbuhan Paku

Proses pembuahan pada tumbuhan paku dimulai ketika spora jantan atau mikrospora jatuh ke tanah dan tumbuh menjadi tumbuhan jantan atau gametofit jantan. Gametofit jantan ini menghasilkan antheridium, organ reproduksi jantan yang menghasilkan sperma. Sperma akan dibawa oleh air hujan atau serangga ke organ reproduksi betina.

Pada organ reproduksi betina, sperma akan bergerak menuju rongga arkegonium yang berisi sel telur. Proses pergerakan sperma ini disebut dengan gerak bergerigi. Ketika sperma berhasil mencapai sel telur, fertilisasi atau pembuahan terjadi. Sperma akan masuk ke dalam sel telur dan menggabungkan materi genetiknya dengan sel telur.

Pembentukan Zigot dan Perkembangan Sel Telur

Setelah terjadinya pembuahan, zigot terbentuk. Zigot adalah hasil dari penyatuan materi genetik dari sel telur dan sperma. Zigot ini akan berkembang menjadi embrio yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan sporofit baru.

Baca Juga:  Pulau Kelagian: Pesona Keindahan Laut Tropis di Indonesia

Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pembelahan sel secara mitosis untuk membentuk lebih banyak sel. Pembelahan sel ini akan berlanjut dan membentuk struktur awal tumbuhan sporofit. Struktur ini akan tumbuh menjadi sporofit dewasa yang memiliki akar, batang, dan daun.

Setelah tumbuhan sporofit dewasa terbentuk, organ reproduksi betina akan menghasilkan spora megaspora. Spora ini akan dilepaskan ke lingkungan dan dapat tumbuh menjadi tumbuhan gametofit betina baru. Begitu pula dengan tumbuhan jantan yang akan menghasilkan spora mikrospora yang dapat tumbuh menjadi tumbuhan gametofit jantan baru.

Kesimpulan

Pada perkembangbiakan tumbuhan paku, arkegonium merupakan organ reproduksi betina yang menghasilkan sel telur. Sel telur ini akan dibuahi oleh sperma yang dihasilkan oleh tumbuhan jantan atau gametofit jantan. Setelah pembuahan terjadi, zigot terbentuk dan berkembang menjadi tumbuhan sporofit dewasa. Tumbuhan sporofit dewasa akan menghasilkan spora yang kemudian tumbuh menjadi tumbuhan gametofit baru, melengkapi siklus hidup tumbuhan paku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *