Pemeriksaan Laboratorium pada Ibu Hamil Trimester 3

Diposting pada

Apa yang Perlu Diperiksa pada Ibu Hamil Trimester 3?

Trimester ketiga kehamilan merupakan periode penting di mana ibu hamil perlu menjaga kesehatannya dengan baik. Selain melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan, pemeriksaan laboratorium juga sangat dianjurkan. Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil trimester 3 bertujuan untuk memantau kondisi ibu dan janin serta mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi. Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan pada ibu hamil trimester 3:

1. Pemeriksaan Darah Lengkap (DLC)

Pemeriksaan darah lengkap (DLC) dilakukan untuk memeriksa jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi anemia, infeksi, dan gangguan pembekuan darah yang mungkin terjadi pada ibu hamil. Hasil pemeriksaan DLC juga dapat memberikan informasi tentang kesehatan ibu secara umum.

2. Pemeriksaan Gula Darah

Pemeriksaan gula darah dilakukan untuk memeriksa kadar glukosa dalam darah. Ibu hamil trimester 3 berisiko mengalami diabetes gestasional, yaitu kondisi peningkatan kadar gula darah yang terjadi selama kehamilan. Pemeriksaan gula darah ini penting untuk mendeteksi dan mengontrol kondisi tersebut guna mencegah komplikasi yang dapat membahayakan ibu dan janin.

Baca Juga:  Dapat Menjelaskan dan Melaksanakan Cara Memberi Salam Pramuka

3. Pemeriksaan Urin

Pemeriksaan urin dilakukan untuk memeriksa kualitas dan fungsi ginjal serta mendeteksi adanya infeksi saluran kemih. Pemeriksaan ini juga dapat menunjukkan adanya protein dalam urin, yang dapat menjadi tanda adanya masalah pada ginjal atau preeklampsia, yaitu kondisi serius yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah tinggi selama kehamilan.

4. Pemeriksaan Fungsi Hati

Pemeriksaan fungsi hati dilakukan untuk memeriksa enzim dan bilirubin dalam darah. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi adanya penyakit hati seperti hepatitis atau gangguan fungsi hati lainnya. Jika terdapat kelainan pada fungsi hati, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat guna menjaga kesehatan ibu dan janin.

5. Pemeriksaan Fungsi Tiroid

Pemeriksaan fungsi tiroid dilakukan untuk memeriksa kadar hormon tiroid dalam darah. Gangguan fungsi tiroid dapat mempengaruhi perkembangan janin dan kesehatan ibu hamil. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi dan mengontrol gangguan tiroid yang mungkin terjadi selama kehamilan.

6. Pemeriksaan Kelainan Darah

Pemeriksaan kelainan darah seperti faktor Rh, golongan darah, dan antibodi dilakukan untuk memeriksa kemungkinan adanya konflik rhesus antara ibu dan janin. Jika ibu memiliki golongan darah Rh negatif dan janin memiliki golongan darah Rh positif, maka dapat terjadi konflik rhesus yang dapat berdampak buruk pada janin. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.

7. Pemeriksaan HIV dan Sifilis

Pemeriksaan HIV dan sifilis dilakukan untuk memeriksa kemungkinan adanya infeksi pada ibu hamil. Infeksi HIV dan sifilis dapat berisiko tinggi bagi kesehatan ibu dan janin. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi dan memberikan penanganan yang tepat guna mencegah penularan infeksi dari ibu ke janin.

Baca Juga:  Download Video Proxy Site: Solusi Terbaik untuk Mengakses Video Terblokir

8. Pemeriksaan Kadar Besi

Pemeriksaan kadar besi dilakukan untuk memeriksa apakah ibu hamil mengalami anemia atau kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan ibu hamil merasa lelah, lesu, dan berisiko mengalami komplikasi selama kehamilan. Pemeriksaan ini penting untuk mencegah dan mengatasi kekurangan zat besi yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.

9. Pemeriksaan Glukosa Toleransi Oral

Pemeriksaan glukosa toleransi oral dilakukan jika hasil pemeriksaan gula darah awal menunjukkan adanya peningkatan kadar gula darah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau toleransi tubuh terhadap glukosa dan mendeteksi adanya diabetes gestasional. Hasil pemeriksaan ini dapat membantu dokter dalam memberikan penanganan yang tepat bagi ibu hamil.

10. Pemeriksaan Ultrasonografi

Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk memantau perkembangan janin, posisi plasenta, dan jumlah cairan ketuban. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi adanya kelainan pada janin atau masalah lain yang perlu ditangani dengan segera.

Kesimpulan

Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil trimester 3 sangat penting untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Melalui pemeriksaan-pemeriksaan tersebut, dokter dapat mendeteksi dini adanya kelainan atau masalah kesehatan yang mungkin terjadi. Dengan demikian, penanganan yang tepat dapat diberikan guna menjaga kesehatan ibu hamil dan janin secara optimal. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda mengenai pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan selama trimester 3 kehamilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *