Pengenalan PLU dan Barcode
Perbedaan antara PLU (Price Look-Up) dan barcode sering kali membingungkan banyak orang. Meskipun keduanya digunakan dalam sistem penandaan harga, mereka memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara PLU dan barcode serta bagaimana keduanya bekerja dalam sistem penandaan harga.
PLU
PLU adalah sistem penandaan harga yang menggunakan kode numerik untuk mengidentifikasi produk dan menentukan harga. Kode numerik ini terdiri dari empat hingga lima digit dan biasanya ditemukan pada label produk buah-buahan dan sayuran di toko swalayan atau pasar tradisional.
PLU dikembangkan oleh International Federation for Produce Standards (IFPS) sebagai standar internasional untuk mengidentifikasi dan membedakan jenis buah dan sayuran. Kode PLU dimulai dengan angka 3 atau 4, diikuti dengan tiga hingga empat digit lainnya. Misalnya, PLU untuk apel Fuji adalah 4131, sementara PLU untuk pisang adalah 4011.
Barcode
Barcode adalah sistem penandaan harga yang menggunakan garis-garis vertikal paralel yang berbeda lebar dan jaraknya untuk merepresentasikan informasi produk. Garis-garis ini dibaca oleh pemindai barcode atau scanner yang kemudian mengonversikannya menjadi angka atau teks yang dapat dibaca oleh komputer.
Ada berbagai jenis kode barcode, termasuk barcode 1D dan 2D. Barcode 1D, juga dikenal sebagai barcode linear, terdiri dari garis-garis vertikal paralel yang mewakili angka dan huruf. Barcode 2D, di sisi lain, menggunakan pola kotak dan titik untuk menyimpan informasi. Barcode 2D cenderung menyimpan lebih banyak data daripada barcode 1D.
Perbedaan Utama antara PLU dan Barcode
Sekarang, mari kita tinjau perbedaan utama antara PLU dan barcode:
1. Fungsi: PLU digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan jenis buah dan sayuran, sedangkan barcode digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan berbagai jenis produk, termasuk makanan, minuman, dan barang-barang lainnya.
2. Format Kode: PLU menggunakan kode numerik, sedangkan barcode menggunakan garis-garis vertikal paralel yang berbeda lebar dan jaraknya.
3. Penggunaan: PLU umumnya ditemukan pada label buah-buahan dan sayuran di toko swalayan atau pasar tradisional, sedangkan barcode digunakan secara luas di berbagai industri untuk mengidentifikasi produk.
4. Kemampuan Penyimpanan Data: PLU tidak dapat menyimpan banyak informasi selain jenis produk dan harga, sementara barcode, terutama barcode 2D, dapat menyimpan lebih banyak data seperti nomor seri, tanggal kedaluwarsa, dan informasi lainnya.
5. Pembacaan: PLU dibaca secara manual oleh kasir atau petugas penjualan, sedangkan barcode dibaca oleh pemindai barcode atau scanner yang otomatis mengonversikannya menjadi informasi yang dapat dibaca oleh komputer.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, perbedaan antara PLU dan barcode terletak pada fungsi, format kode, penggunaan, kemampuan penyimpanan data, dan metode pembacaan. PLU digunakan khususnya untuk mengidentifikasi dan membedakan jenis buah dan sayuran, sementara barcode digunakan secara luas untuk mengidentifikasi berbagai jenis produk. Meskipun keduanya memiliki peran yang penting dalam sistem penandaan harga, barcode memiliki kemampuan penyimpanan data yang lebih besar daripada PLU. Dalam era digital saat ini, barcode lebih umum digunakan karena kemudahan pembacaannya oleh pemindai barcode.