Perbedaan Skala Likert dan Ordinal

Diposting pada

Skala Likert dan skala ordinal adalah dua metode umum yang digunakan dalam penelitian ilmiah untuk mengukur opini, sikap, atau preferensi. Meskipun keduanya sering digunakan secara bergantian, ada perbedaan penting antara skala Likert dan skala ordinal. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara kedua skala tersebut.

Pengertian Skala Likert

Skala Likert adalah metode pengukuran yang paling umum digunakan dalam penelitian sosial dan psikologi. Skala ini dinamai dari seorang ahli statistik bernama Rensis Likert. Skala Likert terdiri dari pernyataan atau pertanyaan yang dijawab oleh responden dengan menggunakan skala yang terdiri dari pilihan jawaban berurutan, seperti “sangat setuju”, “setuju”, “netral”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju”. Skala Likert menggunakan angka sebagai representasi nilai dari setiap pilihan jawaban.

Pengertian Skala Ordinal

Skala ordinal juga merupakan metode pengukuran yang digunakan dalam penelitian ilmiah. Skala ini mengurutkan atau mengelompokkan data berdasarkan tingkat atau derajat karakteristik yang diamati. Pada skala ordinal, data diurutkan dalam kategori-kategori, seperti “sangat tinggi”, “tinggi”, “sedang”, “rendah”, dan “sangat rendah”. Namun, perbedaannya dengan skala Likert adalah bahwa skala ordinal tidak menggunakan angka sebagai representasi nilai dari setiap kategori.

Baca Juga:  Review Lulur Herborist: Perawatan Tubuh Alami yang Menenangkan

Perbedaan Utama

Perbedaan utama antara skala Likert dan skala ordinal terletak pada penggunaan angka sebagai representasi nilai. Dalam skala Likert, nilai numerik diberikan untuk setiap pilihan jawaban, sedangkan dalam skala ordinal, hanya ada pengelompokan atau pengurutan data dalam kategori-kategori.

Skala Likert memungkinkan peneliti untuk melakukan analisis statistik yang lebih lanjut, seperti perhitungan mean (rata-rata), median, dan modus, karena setiap pilihan jawaban memiliki nilai numerik. Sebaliknya, skala ordinal hanya memungkinkan analisis statistik yang lebih sederhana, seperti perhitungan frekuensi.

Kelebihan dan Kekurangan

Skala Likert memiliki kelebihan dalam hal memberikan informasi yang lebih detail tentang opini atau preferensi responden. Dengan menggunakan angka sebagai representasi nilai, skala Likert memungkinkan peneliti untuk membedakan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan yang lebih halus.

Di sisi lain, skala ordinal memiliki kelebihan dalam hal kepraktisan dan kemudahan penggunaan. Dalam skala ordinal, responden hanya perlu memilih kategori yang paling sesuai dengan pendapat mereka tanpa harus memberikan angka. Ini membuat skala ordinal lebih mudah dipahami dan diisi oleh responden.

Baca Juga:  Hakikat Seni: Keindahan yang Menyelami Jiwa

Namun, kelemahan skala ordinal adalah bahwa data yang dihasilkan tidak dapat dianggap sebagai data interval atau rasio. Karena hanya ada pengelompokan atau pengurutan data dalam kategori-kategori, perbedaan antara kategori-kategori tersebut tidak selalu berarti perbedaan yang sama dalam karakteristik yang diukur.

Kesimpulan

Dalam penelitian ilmiah, baik skala Likert maupun skala ordinal digunakan untuk mengukur opini, sikap, atau preferensi. Perbedaan utama antara kedua skala tersebut terletak pada penggunaan angka sebagai representasi nilai pada skala Likert, sedangkan skala ordinal hanya menggunakan pengelompokan atau pengurutan data dalam kategori-kategori.

Skala Likert memungkinkan analisis statistik yang lebih lanjut, sementara skala ordinal lebih praktis digunakan. Setiap skala memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pemilihan skala yang tepat tergantung pada tujuan penelitian dan karakteristik data yang diukur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *