Pendahuluan
Hukum II Mendel, juga dikenal sebagai hukum segregasi atau hukum pewarisan monohibrid, adalah salah satu konsep penting dalam genetika yang dikemukakan oleh seorang biolog Austria bernama Gregor Mendel. Hukum ini menjelaskan cara pewarisan sifat-sifat genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas pernyataan yang benar mengenai hukum II Mendel.
Pernyataan 1: Setiap Individu Mewarisi Dua Alel untuk Setiap Sifat
Hukum II Mendel menyatakan bahwa setiap individu mewarisi dua alel untuk setiap sifat yang diamati. Alel adalah variasi genetik yang terdapat pada pasangan kromosom homolog. Misalnya, untuk sifat warna bunga, individu dapat mewarisi alel merah dan alel putih.
Pernyataan 2: Alel-Alel pada Pasangan Kromosom Homolog Terpisah Saat Pembentukan Sel Kelamin
Selama pembentukan sel kelamin, alel-alel pada pasangan kromosom homolog terpisah satu sama lain. Hal ini berarti bahwa setiap sel kelamin hanya akan membawa satu alel dari setiap pasangan kromosom homolog. Misalnya, dalam pembentukan sel kelamin pada tumbuhan kacang, alel merah dan alel putih akan terpisah.
Pernyataan 3: Penggabungan Kembali Alel-Alel Terjadi saat Pembuahan
Saat terjadi pembuahan, sel kelamin jantan yang membawa satu alel dan sel kelamin betina yang juga membawa satu alel bergabung kembali. Gabungan ini akan membentuk pasangan alel yang baru pada individu keturunan. Misalnya, jika sel kelamin jantan dengan alel merah bertemu dengan sel kelamin betina dengan alel putih, keturunan akan memiliki pasangan alel merah-putih.
Pernyataan 4: Alel Dominan Akan Mengungguli Alel Recessive
Hukum II Mendel menyatakan bahwa alel dominan akan mengungguli alel resesif. Alel dominan adalah alel yang menentukan ekspresi sifat pada individu yang hanya memiliki satu salinan alel tersebut. Alel resesif, di sisi lain, hanya akan terlihat jika individu memiliki dua salinan alel resesif. Misalnya, dalam kasus warna bunga, alel merah adalah alel dominan dan alel putih adalah alel resesif.
Pernyataan 5: Alel-Alel Independen Akan Diwariskan secara Bebas
Hukum II Mendel juga menyatakan bahwa alel-alel pada lokus gen yang berbeda diwariskan secara bebas. Ini berarti bahwa alel-alel pada satu lokus gen tidak akan mempengaruhi pewarisan alel-alel pada lokus gen lainnya. Misalnya, pewarisan warna bunga tidak akan mempengaruhi pewarisan tinggi tanaman.
Pernyataan 6: Hukum II Mendel Berlaku untuk Organisme Diploid
Hukum II Mendel berlaku untuk organisme diploid, yaitu organisme yang memiliki dua salinan setiap kromosom. Organisme diploid termasuk manusia, hewan, dan sebagian besar tumbuhan. Pada organisme haploid, seperti bakteri, hukum II Mendel tidak berlaku karena hanya terdapat satu salinan setiap kromosom.
Pernyataan 7: Hukum II Mendel Mengabaikan Fenomena Rekombinasi Genetik
Hukum II Mendel mengabaikan fenomena rekombinasi genetik yang dapat terjadi selama meiosis. Rekombinasi genetik adalah proses pertukaran materi genetik antara kromosom homolog yang menghasilkan kombinasi alel yang baru. Meskipun demikian, hukum II Mendel tetap relevan dan berguna dalam memahami dasar-dasar pewarisan sifat pada organisme.
Pernyataan 8: Hukum II Mendel Ditemukan Melalui Percobaan pada Tanaman Kacang
Gregor Mendel menemukan hukum II Mendel melalui serangkaian percobaan yang dilakukan pada tanaman kacang. Tanaman kacang dipilih karena memiliki sifat-sifat yang mudah diamati dan pewarisannya dapat diprediksi dengan jelas. Percobaan Mendel pada tanaman kacang menjadikannya sebagai “Bapak Genetika” karena kontribusinya yang besar dalam memahami hukum-hukum dasar pewarisan sifat.
Pernyataan 9: Hukum II Mendel Membantu Menjelaskan Keragaman Genetik
Hukum II Mendel membantu menjelaskan keragaman genetik yang terdapat pada populasi organisme. Melalui pewarisan alel-alel dari generasi ke generasi, keragaman genetik dapat terjadi karena kombinasi alel yang berbeda pada individu keturunan. Kombinasi alel yang beragam inilah yang menyebabkan perbedaan dalam sifat-sifat pada individu yang sama.
Pernyataan 10: Hukum II Mendel Memiliki Relevansi dalam Bidang Medis dan Pertanian
Hukum II Mendel memiliki relevansi yang besar dalam bidang medis dan pertanian. Dalam bidang medis, pemahaman tentang pewarisan sifat genetik membantu dalam mendiagnosis dan memahami penyakit genetik. Dalam bidang pertanian, pemahaman tentang pewarisan sifat genetik dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tanaman dan hewan ternak.
Kesimpulan
Hukum II Mendel adalah konsep penting dalam genetika yang menjelaskan pewarisan sifat-sifat genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pernyataan yang benar mengenai hukum II Mendel termasuk setiap individu mewarisi dua alel untuk setiap sifat, alel-alel pada pasangan kromosom homolog terpisah saat pembentukan sel kelamin, penggabungan kembali alel-alel terjadi saat pembuahan, alel dominan akan mengungguli alel resesif, alel-alel independen akan diwariskan secara bebas, dan hukum II Mendel berlaku untuk organisme diploid. Meskipun hukum II Mendel mengabaikan fenomena rekombinasi genetik, konsep ini tetap relevan dan berguna dalam memahami dasar-dasar pewarisan sifat pada organisme.