Rifa’iyah adalah sebuah tarekat sufi yang memiliki sejarah panjang dan pengikut yang sangat banyak di Indonesia. Tarekat ini didirikan oleh seorang sufi terkenal bernama Ahmad Rifa’i. Dalam bahasa Arab, kata “Rifa’i” berarti “orang yang tinggi derajatnya”. Tarekat Rifa’iyah memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari tarekat sufi lainnya.
Sejarah dan Asal Usul Tarekat Rifa’iyah
Tarekat Rifa’iyah didirikan oleh Ahmad Rifa’i, seorang sufi yang hidup pada abad ke-12 di Iraq. Ahmad Rifa’i merupakan keturunan langsung dari Imam Ali, sepupu Nabi Muhammad dan juga menantu dari Fatimah az-Zahra, putri Nabi Muhammad. Dalam mengembangkan tarekat ini, Ahmad Rifa’i menggabungkan ajaran-ajaran Islam dengan praktik-praktik tasawuf yang diajarkan oleh guru-gurunya.
Tarekat Rifa’iyah pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-17 melalui penyebaran Islam oleh para pedagang Arab. Pada saat itu, tarekat ini cepat menyebar di kalangan masyarakat Jawa dan menjadi salah satu tarekat sufi yang paling terkenal di Indonesia.
Filosofi dan Ajaran Tarekat Rifa’iyah
Tarekat Rifa’iyah memiliki filosofi dan ajaran-ajaran yang khas. Salah satu konsep utama dalam tarekat ini adalah konsep “fana fillah”, yang berarti “hancur dalam Tuhan”. Para pengikut tarekat Rifa’iyah berusaha untuk mencapai kesatuan dengan Tuhan melalui pengalaman mistik dan praktik-praktik sufi yang intens.
Tarekat Rifa’iyah juga mengajarkan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia dan alam semesta. Para pengikut tarekat ini diajarkan untuk hidup dalam cinta kasih, kerendahan hati, dan kesederhanaan. Mereka juga diajarkan untuk menghormati semua agama dan keyakinan, serta berusaha untuk menghilangkan ego dan keserakahan dari diri mereka.
Praktik-praktik Spiritual dalam Tarekat Rifa’iyah
Tarekat Rifa’iyah memiliki berbagai praktik spiritual yang dilakukan oleh para pengikutnya. Salah satu praktik yang paling terkenal adalah “dzikir lahir” dan “dzikir batin”. Dzikir lahir adalah praktik mengingat dan menyebut nama Tuhan dengan lantang, sementara dzikir batin adalah praktik mengingat Tuhan dalam hati.
Para pengikut tarekat Rifa’iyah juga melakukan beberapa praktik lain seperti meditasi, puasa, dan mengunjungi makam-makam sufi terkenal. Mereka percaya bahwa melalui praktik-praktik ini, mereka dapat mencapai pengalaman mistik dan kesatuan dengan Tuhan.
Pengaruh Tarekat Rifa’iyah di Masyarakat Indonesia
Tarekat Rifa’iyah memiliki pengaruh yang sangat besar di masyarakat Indonesia. Para kiai Rifa’iyah dihormati dan dianggap sebagai pemimpin spiritual oleh banyak orang. Mereka sering diundang untuk memberikan ceramah dan nasihat kepada masyarakat.
Tarekat Rifa’iyah juga memiliki banyak pengikut yang setia. Para pengikut tarekat ini sering menghadiri majelis-majelis dzikir yang diadakan oleh kiai Rifa’iyah. Di majelis dzikir ini, mereka bersama-sama berzikir, membaca kitab suci, dan mendengarkan ceramah dari kiai Rifa’iyah.
Kesimpulan
Tarekat Rifa’iyah adalah sebuah tarekat sufi yang memiliki sejarah panjang dan pengikut yang sangat banyak di Indonesia. Tarekat ini mengajarkan ajaran-ajaran sufi yang khas dan memiliki praktik-praktik spiritual yang unik. Dengan pengaruhnya yang besar di masyarakat Indonesia, tarekat Rifa’iyah terus menjadi salah satu kekuatan spiritual yang penting di negara ini.