Sami’na wa atho’na adalah salah satu frase yang sering kita dengar saat melaksanakan shalat berjamaah atau saat mengikuti pengajian. Frase ini berasal dari bahasa Arab dan memiliki makna yang sangat penting dalam agama Islam. Namun, apakah kamu tahu di surat apa sebenarnya frase ini ada?
Penjelasan tentang Sami’na Wa Atho’na
Sami’na wa atho’na merupakan frase yang diucapkan oleh makmum (jamaah) setelah selesai berdiri dari rukuk dalam shalat. Frase ini berarti “kami mendengar dan kami taat”. Hal ini merupakan bagian dari bacaan yang dilakukan setelah rukuk yang disebut dengan takbiratul ihram.
Fraser Sami’na wa atho’na diambil dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Hadis tersebut mengatakan bahwa ketika Rasulullah Muhammad SAW berdiri dari rukuk dalam shalat, beliau mengucapkan “Sami’Allahu liman hamidah” yang berarti “Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya”. Kemudian para sahabat menjawab dengan mengucapkan “Rabbana wa lakal hamd” yang berarti “Ya Allah, segala puji bagi-Mu”.
Dari situ lahirlah frasa Sami’na wa atho’na yang artinya lebih luas, yaitu “kami mendengar dan kami taat”. Frasa ini mengandung makna bahwa sebagai makmum, kita mendengarkan apa yang diucapkan oleh imam shalat dan kita taat serta mengikuti perintah-perintahnya.
Surat dalam Al-Qur’an yang Mengandung Sami’na Wa Atho’na
Di dalam Al-Qur’an, frase Sami’na wa atho’na tidak secara langsung terdapat dalam satu surat tertentu. Namun, konsep mendengar dan taat terhadap perintah Allah terdapat dalam beberapa surat dengan berbagai ayat yang berkaitan.
Salah satu surat yang mengandung konsep ini adalah Surat Al-Baqarah. Di dalam surat ini, Allah SWT berbicara kepada umat manusia dan memberikan perintah-perintah-Nya. Allah mengingatkan umat manusia untuk mendengarkan dan taat terhadap perintah-Nya, serta menjauhi larangan-Nya.
Surat Al-Baqarah juga mengandung ayat-ayat yang menjelaskan tentang pentingnya mendengarkan dan taat terhadap perintah Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 285:
Rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semua mereka beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali (bagi kami)”.
Dalam ayat ini, umat muslim diingatkan untuk mendengarkan dan taat kepada Allah serta menyatakan kesediaan mereka untuk mematuhi perintah-perintah-Nya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, frase Sami’na wa atho’na adalah ungkapan yang penting dalam agama Islam. Frase ini mengandung makna bahwa sebagai makmum, kita mendengarkan dan taat terhadap perintah imam shalat. Meskipun frase ini tidak secara langsung terdapat dalam satu surat tertentu dalam Al-Qur’an, konsep mendengarkan dan taat terhadap perintah Allah terdapat dalam berbagai surat, termasuk Surat Al-Baqarah. Sebagai umat muslim, kita perlu menghayati dan mengamalkan makna dari frase ini dalam kehidupan sehari-hari.