Selamatan Orang Meninggal Menurut Hitungan Jawa

Diposting pada

Tradisi selamatan orang meninggal merupakan bagian penting dari budaya Jawa yang memiliki makna dan tujuan tersendiri. Dalam kepercayaan Jawa, selamatan ini diadakan untuk menghormati dan memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal dunia. Selain itu, selamatan juga dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan doa agar roh orang yang meninggal dapat tenang dan berpindah ke alam lain dengan damai.

Pentingnya Selamatan Orang Meninggal dalam Budaya Jawa

Selamatan orang meninggal memiliki peran yang sangat penting dalam budaya Jawa. Selain sebagai bentuk penghormatan terakhir, selamatan juga dianggap sebagai sarana untuk membersihkan dan melepas ikatan roh yang meninggal dengan dunia ini. Dalam pandangan kepercayaan Jawa, roh orang yang meninggal masih berhubungan dengan dunia nyata dan masih membutuhkan perhatian serta doa dari keluarga yang ditinggalkan.

Selamatan orang meninggal dilakukan dengan mengikuti hitungan Jawa, yang memiliki beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan-tahapan tersebut mencakup persiapan, pelaksanaan, dan penutupan selamatan. Setiap tahapan memiliki makna dan simbolik tersendiri yang berkaitan dengan kehidupan dan kematian dalam pandangan Jawa.

Persiapan Selamatan Orang Meninggal

Persiapan selamatan dilakukan dengan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan selamatan. Beberapa persiapan yang dilakukan antara lain:

Baca Juga:  Kata Kata Cinta Jalaluddin Rumi: Ungkapan Cinta yang Menginspirasi

1. Menyiapkan tempat selamatan: Tempat selamatan biasanya berada di rumah almarhum atau di tempat yang telah ditentukan sebelumnya. Tempat selamatan harus dibersihkan dan dihias dengan berbagai macam perlengkapan sesuai dengan tradisi Jawa.

2. Menyiapkan makanan dan minuman: Makanan dan minuman yang disiapkan dalam selamatan harus sesuai dengan tradisi Jawa. Beberapa makanan khas Jawa yang sering disajikan antara lain nasi kuning, ayam goreng, sayur lodeh, dan berbagai macam kue tradisional.

3. Menyiapkan perlengkapan selamatan: Perlengkapan selamatan meliputi sesaji, kembang, dupa, dan berbagai macam perlengkapan lainnya yang digunakan untuk memberikan penghormatan kepada almarhum.

Pelaksanaan Selamatan Orang Meninggal

Pelaksanaan selamatan dimulai dengan tata cara yang telah ditentukan dalam tradisi Jawa. Beberapa tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan selamatan antara lain:

1. Membaca doa-doa: Selamatan dimulai dengan membaca doa-doa yang ditujukan untuk almarhum. Doa-doa tersebut berisi harapan agar roh almarhum diterima di sisi Tuhan dan diberikan tempat yang baik di alam lain.

2. Menyajikan sesaji: Sesaji merupakan makanan dan minuman yang disajikan untuk almarhum. Sesaji ini diyakini sebagai sarana untuk memberikan makanan kepada roh almarhum dalam perjalanannya ke alam lain.

Baca Juga:  Surat Pengembalian Siswa ke Orang Tua

3. Upacara penguburan: Setelah selamatan selesai, biasanya dilanjutkan dengan upacara penguburan. Upacara penguburan dilakukan sesuai dengan adat istiadat yang berlaku di masyarakat Jawa.

Penutupan Selamatan Orang Meninggal

Setelah pelaksanaan selamatan dan upacara penguburan selesai, selamatan ditutup dengan beberapa tahapan terakhir. Beberapa tahapan penutupan selamatan antara lain:

1. Doa penutup: Seluruh keluarga yang hadir dalam selamatan bersama-sama membaca doa penutup sebagai ungkapan terima kasih dan permohonan agar roh almarhum diterima dengan baik di alam lain.

2. Pembagian makanan: Setelah doa penutup, makanan yang telah disediakan dalam selamatan dibagikan kepada semua yang hadir sebagai tanda persaudaraan dan berbagi rezeki.

3. Menyimpan perlengkapan selamatan: Perlengkapan selamatan yang telah digunakan dalam pelaksanaan selamatan disimpan dengan baik untuk digunakan kembali pada kesempatan selamatan lainnya.

Kesimpulan

Selamatan orang meninggal menurut hitungan Jawa merupakan tradisi yang memiliki makna dan simbolik tersendiri dalam budaya Jawa. Melalui selamatan ini, orang Jawa menghormati dan memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum, serta berharap agar rohnya dapat berpindah ke alam lain dengan damai. Persiapan, pelaksanaan, dan penutupan selamatan dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan. Selamatan orang meninggal merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Jawa yang harus dijaga dan dilestarikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *