Status Gizi Menurut WHO

Diposting pada

Menjaga kesehatan dan status gizi yang baik merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu. Status gizi menunjukkan kondisi tubuh seseorang berdasarkan asupan makanan dan nutrisi yang diterima. Salah satu organisasi dunia yang terkemuka dalam menetapkan standar status gizi adalah World Health Organization atau WHO.

Apa itu WHO?

WHO adalah sebuah badan kesehatan dunia yang berfokus pada isu-isu kesehatan global. Organisasi ini mengembangkan berbagai pedoman dan standar internasional, termasuk dalam hal status gizi. Standar status gizi yang ditetapkan oleh WHO digunakan oleh banyak negara di seluruh dunia sebagai acuan dalam mengukur kondisi gizi masyarakatnya.

Apa yang Dimaksud dengan Status Gizi?

Status gizi merupakan gambaran mengenai kondisi nutrisi seseorang atau kelompok populasi. Status gizi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti asupan makanan, penyerapan nutrisi, dan penggunaan nutrisi oleh tubuh. Dalam menentukan status gizi, WHO menggunakan beberapa indikator penting seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan indeks massa tubuh (IMT).

Indikator Status Gizi Menurut WHO

WHO menggunakan beberapa indikator untuk menilai status gizi seseorang. Indikator-indikator tersebut antara lain:

– Berat badan: Berat badan merupakan salah satu indikator yang penting dalam menentukan status gizi. WHO menggunakan standar berat badan ideal berdasarkan tinggi badan dan umur untuk menilai apakah seseorang mengalami kekurangan gizi atau kelebihan gizi.

– Tinggi badan: Tinggi badan juga merupakan indikator penting dalam menilai status gizi. Tinggi badan yang sesuai dengan usia menunjukkan bahwa seseorang mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.

Baca Juga:  Jadwal Film Lotte Bintaro: Menikmati Serunya Nonton di Bioskop Terdekat

– Lingkar lengan atas: Lingkar lengan atas digunakan untuk menilai status gizi pada anak-anak. Pengukuran ini berguna untuk mendeteksi adanya kekurangan gizi atau malnutrisi pada anak.

– Indeks Massa Tubuh (IMT): IMT adalah indikator yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. IMT dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.

Pentingnya Menjaga Status Gizi yang Baik

Menjaga status gizi yang baik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seseorang. Beberapa manfaat tersebut adalah:

– Pertumbuhan dan perkembangan yang baik: Nutrisi yang cukup penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh, terutama pada masa anak-anak dan remaja. Dengan menjaga status gizi yang baik, anak-anak dan remaja dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

– Mencegah penyakit: Nutrisi yang cukup dan seimbang dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat. Sehingga, seseorang dengan status gizi yang baik memiliki peluang lebih rendah untuk terkena penyakit infeksi dan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

– Meningkatkan produktivitas: Status gizi yang baik juga berhubungan dengan tingkat energi dan stamina yang optimal. Dengan memiliki status gizi yang baik, seseorang dapat memiliki produktivitas yang lebih tinggi dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Penyebab Status Gizi Buruk

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami status gizi yang buruk, di antaranya adalah:

– Kurangnya asupan makanan bergizi: Kurangnya asupan makanan yang mengandung nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral dapat menyebabkan kekurangan gizi. Hal ini dapat terjadi akibat kemiskinan, keterbatasan akses terhadap pangan bergizi, atau kurangnya pengetahuan mengenai pola makan yang sehat.

Baca Juga:  Nama FF Cantik Tulisan Kecil: Pilih Nama yang Unik dan Memikat

– Penyakit atau kondisi medis tertentu: Beberapa penyakit atau kondisi medis tertentu seperti penyakit kronis, gangguan pencernaan, atau gangguan penyerapan nutrisi dapat mempengaruhi status gizi seseorang.

– Faktor sosial dan ekonomi: Faktor-faktor sosial seperti pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan juga dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Orang yang tinggal dalam kondisi sosial dan ekonomi yang buruk cenderung memiliki akses terbatas terhadap makanan bergizi.

Upaya WHO dalam Meningkatkan Status Gizi

WHO memiliki beberapa program dan kebijakan untuk meningkatkan status gizi di seluruh dunia. Beberapa upaya tersebut antara lain:

– Menyediakan pedoman gizi: WHO mengembangkan pedoman gizi yang berisi informasi mengenai makanan bergizi dan pola makan sehat. Pedoman ini ditujukan untuk individu, keluarga, dan tenaga kesehatan sebagai acuan dalam memilih dan mengonsumsi makanan yang sehat.

– Mengedukasi masyarakat: WHO juga melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi yang seimbang dan cara menjaga status gizi yang baik. Edukasi ini dilakukan melalui berbagai media, seperti kampanye di media sosial, brosur, dan penyuluhan langsung.

– Kolaborasi dengan negara-negara anggota: WHO bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk mengembangkan kebijakan dan program gizi yang efektif. Kerja sama ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, dan organisasi masyarakat sipil.

Kesimpulan

Status gizi merupakan gambaran mengenai kondisi nutrisi seseorang atau kelompok populasi. WHO sebagai badan kesehatan dunia memiliki peran penting dalam menetapkan standar status gizi yang digunakan oleh banyak negara di seluruh dunia. Menjaga status gizi yang baik penting untuk kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dari berbagai pihak, termasuk individu, keluarga, pemerintah, dan organisasi internasional seperti WHO untuk meningkatkan status gizi di masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *