“Luar biasa udang yang dipanen ini. Meski tambaknya di tengah kawasan industri tapi tumbuhnya besar serta sesuai standart. Ukurannya 20 gram per ekor dan ini sudah masuk spek market. Dengan harga Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu perkilo” ungkap Fendiawan di sela-sela panen Rabu (18/12).
Jumlah udang vaname yang dipanen di tambak seluas 2000 m2 yang dikelola UPT BBIAPL ini, diperoleh 1,5 ton udang. Ini adalah panen kedua, setelah bulan Agustus lalu juga panen udang di lokasi yang sama.
“Kita memang sengaja akan budidayakan udang vaname ini selain ikan nila salin. Karena udang vaname ini merupakan salah satu komoditi ekspor unggulan Jawa Tengah di sektor perikanan,” jelasnya.
Fendiawan menjelaskan, hingga akhir November kemarin total ekspor sektor perikanan dan kelautan Jawa Tengah senilai Rp 2,6 triliun, dengan volume mencapai 42 ribu ton. Khusus untuk eskpor udang vaname, menduduki peringkat ke empat penyumbang ekspor Jawa Tengah. Panen udang vaname di tambak BBIAPL DKP Jateng ini sendiri menarik perhatian Kepala Bapedda Jateng, Prasetyo Aribowo dan Direktur Operasional PT KIW, Ahmad Fauzie Nur, yang ikut memanen udang vaname. | jawapos.com