tanda sindrome kotoran putih

Sindrom Kotoran Putih Pada Udang Vaname

Diposting pada

Sindrom Kotoran Putih ( WFS ) atau bahasa hariannya adalah berak putih seringkali membuat pusing para petani. Terlebih petani yang baru terjun dalam dunia tambak udang. Kotoran putih bagi kalangan petani biasa berak putih telek putih, sekarang muncul juga dengan nama WFD (White Feses Desease). Apa saja Tanda Sindrom Kotoran Putih dan apa pemicu dari kotoran putih tersebut?

Kenali tanda-tanda penyakit berak putih (WFS) sebagai berikut :

  1. Udang yang terserang penyakit Sindrome Kotoran Putih atau White Feces Syndrome (WFS) atau White Feces Disease (WFD) menunjukkan warna yang lebih gelap.
  2. Usus berwarna putih karena berisi sel epithel hepatopancreas yang rusak dan menjadi kotoran yang berwarna putih. Hepatopancreas kemudian menjadi pucat.
  3. Terdapat kotoran berwarna putih yang mengapung di permukaan dan di anco.
  4. Bagian insang tampak gelap karena adanya penempelan protozoa.
  5. Pertumbuhan lambat karena adanya kerusakan bagian hepatopancreas dan epithel usus sehingga penyerapan makanan tidak sempurna. Akibatnya FCR tinggi.

Adapun Pemicu Penyakit Sindrome Kotoran Putih adalah :

  1. Kondisi kualitas air sumber (laut) makin hari makin menurun. Kandungan bahan organik yang terus meningkat, amonium dan Fosfat,
  2. Plankton. Dominasi plankton BGA dan dinoflagellata merupakan
    salah satu masalah yang menyebabkan kegagalan produksi
    termasuk pemicu WFS.
  3. Redox. Menurunnya redox potensial (ORP) air laut menjadi
    masalah kegagalan dalam budidaya udang. Contoh, kasus di
    Sumbawa-NTB. Redox air laut -20 s.d. -10 mV. Redox di kolam –
    50 mV, plankton BGA dan dinoflagellata. (Kasus di NTB)
  4. Overfed menyebabkan penyuburan dalam air kolam sehingga terjadi pertumbuhan plankton yang sulit terkendalikan serta vibrio berkembang dengan cepat. Goncangan kualitas air : pH, DO dan ketidakstabilan plankton memicu munculnya penyakit WFS.
  5. Kondisi dasar yang kotor, banyak endapan lumpur merupakan salah satu penyebabnya juga
  6. Dominasi BGA dan Dinoflagellata sering memicu WFS.
  7. Cuaca yang panas, suhu air mencapai 30 der C atau lebih akan menyebabkan konsumsi pakan sangat tinggi.
  8. Cuaca yang ekstrim (hujan deras) akan menyebabkan ketidakstabilan plankton. Plankton mati, pH dan DO terpengaruh dan menyebabkan udang menjadi lemah sehingga bisa terserang penyakit WFS.
Baca Juga:  Mahasiswa ITTP rancang teknologi pemantau pertumbuhan udang

 

Ir. Suprapto
Koord. Tim Teknis SCI
LO. KIMBis Pacitan

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *